Undip kembangkan generator ozon medis
Semarang (ANTARA) - Center for Plasma Research Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengembangkan generator yang mendapat sentuhan teknologi plasma ozon dan bisa diaplikasikan untuk bidang medis.
Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama dalam siaran pers di Semarang, Kamis, menyatakan teknologi plasma bermanfaat untuk sterilisasi, pengurangan polusi udara dalam ruangan, hingga pencegahan transmisi nosocomial di rumah sakit.
Selain itu, teknologi plasma dengan reaktor dielectric barrier discharge dan double dielectric barrier discharge dapat digunakan untuk membangkitkan ozon.
Teknologi ozon medis ini juga dapat dimanfaatkan untuk terapi pada luka diabetes militus.
"Metode terapinya menggunakan ozone bagging. Pemanfaatannya dinyatakan aman dan dibolehkan secara internasional," katanya.
Yos Johan menambahkan tidak hanya prestasi Undip yang sudah diakui dunia, namun juga hasil penelitiannya.
Ia menyatakan Undip akan terus berkontribusi dan berinovasi bagi kemanfaatan umat.*
Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama dalam siaran pers di Semarang, Kamis, menyatakan teknologi plasma bermanfaat untuk sterilisasi, pengurangan polusi udara dalam ruangan, hingga pencegahan transmisi nosocomial di rumah sakit.
Selain itu, teknologi plasma dengan reaktor dielectric barrier discharge dan double dielectric barrier discharge dapat digunakan untuk membangkitkan ozon.
Teknologi ozon medis ini juga dapat dimanfaatkan untuk terapi pada luka diabetes militus.
"Metode terapinya menggunakan ozone bagging. Pemanfaatannya dinyatakan aman dan dibolehkan secara internasional," katanya.
Yos Johan menambahkan tidak hanya prestasi Undip yang sudah diakui dunia, namun juga hasil penelitiannya.
Ia menyatakan Undip akan terus berkontribusi dan berinovasi bagi kemanfaatan umat.*