Ratusan warga di lereng Merapi antusias ikuti vaksinasi
Boyolali (ANTARA) - Ratusan masyarakat lereng Gunung Merapi di Desa Madu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, antusias mengikuti kegiatan vaksinasi untuk mendukung program pemerintah mencegah laju penyebaran COVID-19 di wilayah itu.
Masyarakat yang sudah terdaftar namanya dengan membawa identitas kartu tanda penduduk (KTP) datang di Balai Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, langsung mendaftarkan diri, kemudian menunggu panggilan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan, dan menerima vaksinasi dosis pertama.
Menurut Kepala Desa Madu Tri Haryadi program vaksinasi COVID-19 yang digalakkan pemerintah disambut antusias warganya yang ingin penyebaran COVID-19 segera selesai, sehingga mereka bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan perekonomian juga normal.
Baca juga: Dinkes Banyumas klaim warga tetap antusias divaksin meskipun puasa Ramadhan
Baca juga: Puluhan warga Kota Pekalongan antusias ikuti tes usap
Menurut Tri Haryadi program vaksinasi selama pandemi COVID-19, bukan hanya menyasar masyarakat di perkotaan, tetapi juga untuk masyarakat pedesaan, termasuk warga di Desa Madu ini.
"Kegiatan vaksinasi di Balai Desa Madu ini, masyarakat cukup antusias. Ada 321 orang yang mengikuti vaksinasi dosis pertama di desanya," kata Tri Haryadi.
Pihaknya berharap 321 warga yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama ini dapat diikuti warga lainnya yang belum mendapatkan vaksin pada tahap kedua nanti. "Kami berharap program vaksinasi yang dosis kedua bisa menyasar semua warga," katanya.
Salah satu warga Desa Madu, Mojosongo, Boyolali Andi Eta mengungkapkan dirinya berterima kasih kepada pemerintah, karena sudah mendapatkan vaksin dosis pertama. Ia meminta kepada masyarakat agar tidak takut divaksin, karena dengan vaksin dapat melindungi diri dari serangan COVID-19.
"Kami setelah menerima vaksin, semoga dapat sehat dan terbebas dari penyebaran virus. Kami juga minta masyarakat jangan mengabaikan COVID-19. Dengan vaksin memberikan imunitas pada tubuh kita," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina mengatakan salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung setahun lebih ini dengan program vaksinasi. Dengan vaksinasi diharapkan mampu membentuk kekebalan tubuh agar tidak rentan terhadap COVID-19.
Ratri menjelaskan bahwa program vaksinasi di Boyolali juga berjalan seperti halnya daerah lain. Untuk saat ini pihaknya masih memprioritaskan kalangan lanjut usia (lansia).
Ia mengatakan kegiatan vaksinasi COVID-19 di Boyolali sudah ada 47 faskes yang siap memberikan layanan program pemerintah itu. Ke-47 faskes itu adalah 25 Puskesmas, delapan rumah sakit, dan 14 klinik swasta.
"Masyarakat, jika membutuhkan bisa berkomunikasi dengan faskes terdekat, baik rumah sakit, klinik, maupun Puskesmas. Bisa mendaftarkan, sehingga nanti dijadwalkan," katanya.
Jumlah warga yang sudah divaksin dosis pertama di Kabupaten Boyolali hingga saat ini mencapai 88.432 sasaran. Sedangkan, warga yang sudah divaksin dosis kedua sebanyak 49.981 sasaran.
Jumlah vaksinasi dosis pertama tersebut jenis Sinovac sebanyak 76.810 sasaran dan Astrazeneca 11.622 sasaran, sehingga totalnya 88.432 sasaran.
Masyarakat yang sudah terdaftar namanya dengan membawa identitas kartu tanda penduduk (KTP) datang di Balai Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, langsung mendaftarkan diri, kemudian menunggu panggilan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan, dan menerima vaksinasi dosis pertama.
Menurut Kepala Desa Madu Tri Haryadi program vaksinasi COVID-19 yang digalakkan pemerintah disambut antusias warganya yang ingin penyebaran COVID-19 segera selesai, sehingga mereka bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan perekonomian juga normal.
Baca juga: Dinkes Banyumas klaim warga tetap antusias divaksin meskipun puasa Ramadhan
Baca juga: Puluhan warga Kota Pekalongan antusias ikuti tes usap
Menurut Tri Haryadi program vaksinasi selama pandemi COVID-19, bukan hanya menyasar masyarakat di perkotaan, tetapi juga untuk masyarakat pedesaan, termasuk warga di Desa Madu ini.
"Kegiatan vaksinasi di Balai Desa Madu ini, masyarakat cukup antusias. Ada 321 orang yang mengikuti vaksinasi dosis pertama di desanya," kata Tri Haryadi.
Pihaknya berharap 321 warga yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama ini dapat diikuti warga lainnya yang belum mendapatkan vaksin pada tahap kedua nanti. "Kami berharap program vaksinasi yang dosis kedua bisa menyasar semua warga," katanya.
Salah satu warga Desa Madu, Mojosongo, Boyolali Andi Eta mengungkapkan dirinya berterima kasih kepada pemerintah, karena sudah mendapatkan vaksin dosis pertama. Ia meminta kepada masyarakat agar tidak takut divaksin, karena dengan vaksin dapat melindungi diri dari serangan COVID-19.
"Kami setelah menerima vaksin, semoga dapat sehat dan terbebas dari penyebaran virus. Kami juga minta masyarakat jangan mengabaikan COVID-19. Dengan vaksin memberikan imunitas pada tubuh kita," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina mengatakan salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung setahun lebih ini dengan program vaksinasi. Dengan vaksinasi diharapkan mampu membentuk kekebalan tubuh agar tidak rentan terhadap COVID-19.
Ratri menjelaskan bahwa program vaksinasi di Boyolali juga berjalan seperti halnya daerah lain. Untuk saat ini pihaknya masih memprioritaskan kalangan lanjut usia (lansia).
Ia mengatakan kegiatan vaksinasi COVID-19 di Boyolali sudah ada 47 faskes yang siap memberikan layanan program pemerintah itu. Ke-47 faskes itu adalah 25 Puskesmas, delapan rumah sakit, dan 14 klinik swasta.
"Masyarakat, jika membutuhkan bisa berkomunikasi dengan faskes terdekat, baik rumah sakit, klinik, maupun Puskesmas. Bisa mendaftarkan, sehingga nanti dijadwalkan," katanya.
Jumlah warga yang sudah divaksin dosis pertama di Kabupaten Boyolali hingga saat ini mencapai 88.432 sasaran. Sedangkan, warga yang sudah divaksin dosis kedua sebanyak 49.981 sasaran.
Jumlah vaksinasi dosis pertama tersebut jenis Sinovac sebanyak 76.810 sasaran dan Astrazeneca 11.622 sasaran, sehingga totalnya 88.432 sasaran.