Pertemuan kedua tim yang kesohor sebagai Superclasico itu akan dilangsungkan di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB), dan paceklik gelar Argentina sekali lagi muncul di permukaan sebagai topik yang ramai dibicarakan.
Argentina terakhir kali mengangkat trofi saat menjuarai Copa America 1993 dan kehadiran Lionel Messi yang kerap disebut-sebut sebagai pemain terbaik di dunia tak kunjung mampu membuahkan gelar bersama Albiceleste.
Baca juga: Lupakan Euro 2020, Brazil v Argentina "big match" akhir pekan ini
Baca juga: Rio de Janeiro izinkan 6.500 penonton saat final Copa America
"Itu masa lalu, Anda tidak bisa menjadikannya patokan," kata Tite dilansir Reuters, Jumat.
"Kami nirkalah dalam dua Copa America terakhir, kami punya statistik yang lebih bagus, tapi saya tidak melihatnya sebagai sesuatu yang signifikan," ujarnya menambahkan.
Ekspektasi tinggi diwarnai olok-olokan muncul dari kedua pihak, bahkan Presiden Brazil Jair Bolsonaro pekan lalu menyatakan berharap negaranya menang 5-0, tapi Tite memilih menjauh dari medan perang urat saraf.
"Kami menghadapi maraton mental. Permainan kami berbeda dari apa yang disuarakan media ataupun suporter," katanya.
"Dalam hal persiapan, latihan dan konsentrasi, kami fokus dengan prioritas kami sendiri.
"Terkadang muncul provokasi, olok-olokan, omongan sejarah atau pertandingan level klub di antara para pemain.
"Tapi bukan itu esensinya, melainkan kerja keras dari hari ke hari dan persiapan untuk tampil sebaik mungkin," ujar Tite menambahkan.
Baca juga: Lionel Messi: lawan Brazil dan Neymar akan jadi laga yang sulit
Baca juga: Neymar sebut persahabatannya dengan Leo Messi "dipertaruhkan" di final
Penyerang Brazil Gabriel Jesus bakal absen karena akumulasi kartu sedangkan bek sayap Alex Sandro harus berpacu dengan waktu untuk menemukan kebugaran bertanding.
Di kubu Argentina, bek Cristian Romero masih diragukan bisa tampil setelah melewatkan empat pertandingan menepi dibekap cedera.
Tite memilih merahasiakan rencananya untuk menghentikan pergerakan Messi di final.
"Saya tahu, tapi tidak akan membeberkannya kepada kalian. Kami tidak menetralisir, tapi mengurangi aksi mereka," tutup Tite.
Baca juga: Kini saat tepat bagi Messi merebut gelar bersama Argentina
Baca juga: Argentina nikmati Lionel Messi "versi Barcelona"