Solo (ANTARA) - Kampung Batik Kauman Solo mulai menggeliat seiring dengan menurunnya kasus positif COVID-19 di kota berjuluk The Spirit of Java tersebut.
Pandemi yang sudah berlangsung setahun lebih sempat memberikan dampak pada merosotnya angka kunjungan ke destinasi wisata tersebut.
"Selama pandemi kan kegiatan di Kampung Kauman ini hampir tidak ada. Paling tamu offline' saja seminggu sekali satu orang, dua orang, itu pun orang Solo. Kalau sekarang mulai banyak seperti masyarakat yang bersepeda sekalian mampir," kata Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Gunawan Setiawan di Solo, Minggu.
Bahkan, dikatakannya, akibat dari pandemi, warga yang tinggal di kampung tersebut sempat ketakutan ketika didatangi oleh masyarakat luar kampung.
"Biasanya kan anak-anak muda berfoto di sini, itu sampai disuruh pulang sama warga karena mereka takut COVID-19. Padahal sebetulnya kedatangan masyarakat yang beberapa di antaranya cuma foto-foto ini sudah jadi ajang promosi gratis bagi kami," katanya.
Ia mengatakan selama pandemi COVID-19 terjadi penurunan angka penjualan hingga 80 persen dibandingkan pada kondisi normal. Meski demikian, dikatakannya, untuk saat ini kondisinya mulai membaik seiring dengan berbagai isu positif terkait kondisi perekonomian khususnya di Kota Solo.
"Kemarin kan sempat ada kabar kalau CFD (hari bebas kendaraan bermotor) akan dibuka lagi, meskipun belum jadi tetapi ternyata ini membawa angin segar bagi kami. Masyarakat menjadi tidak khawatir untuk datang dan berbelanja," katanya.
Mengenai perubahan pasar dari langsung ke daring, dikatakannya, bukan merupakan perkara mudah bagi pelaku usaha batik. Apalagi, dikatakannya, pembatik Kauman kebanyakan adalah pembatik tulis dan cap di mana calon pembeli akan lebih puas langsung datang untuk melihat kualitas batik yang akan dibeli.
"Kebanyakan di sini kan batik tulis, batik cap, sebagian dengan pewarna alam. Jadi ada cerita di batik itu sehingga penjual dan pembeli harus ketemu untuk menjelaskan. Pembeli juga harus datang dan menyentuh produknya," katanya.
Ia juga mengapresiasi langkah Wali Kota Surakarta yang baru Gibran Rakabuming Raka dalam rangka menggenjot pemulihan ekonomi di Kota Solo. Bahkan, dikatakannya, para tamu pusat yang akhir-akhir ini datang untuk mengunjungi Gibran juga berdampak positif bagi Kampung Batik Kauman.
"Baru satu dua bulan ini ada kunjungan termasuk agenda rapat-rapat dari pusat. Menteri-menteri datang itu juga bagus," katanya.
Baca juga: Laweyan terapkan "Eco Culture Creative Batik" ramah lingkungan
Baca juga: Mengenal batik abstrak dari Kampung Batik Laweyan