Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta terus menggodok program prioritas kepala daerah, yaitu Wali Kota dan Wakil Wali Kota, salah satunya terkait persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya dimulai Juli 2021.
"Juli nanti kita sudah memulai pembelajaran tatap muka, sebelum itu harus dipastikan guru-guru mendapatkan vaksin kedua," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di sela pembahasan Prioritas Program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta di Balai Kota Surakarta, Selasa.
Ia juga meminta instansi terkait terus melakukan sosialisasi kepada orang tua terkait PTM. "Sosialisasi ke orang tua harus digencarkan agar tidak ada rasa takut," katanya.
Baca juga: Bupati Purbalingga siapkan tiga program prioritas
Selain itu, pada pembahasan yang mencakup program pendidikan dan kesehatan, pariwisata, serta industri kreatif tersebut, Gibran menyatakan keseriusannya dalam mengembangkan sekolah khusus olahraga.
"Anak Solo harus dibina sebaik mungkin di sekolah khusus olahraga, anak-anak ada yang menginduk di Bhayangkara FC dan Persis Solo. Solo banyak memiliki fasilitas olahraga baik 'indoor' maupun 'outdoor', bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin," katanya.
Di bidang pariwisata, industri kreatif, pemuda, dan olahraga, ia menekankan pada pengembangan wisata olahraga dan wisata minat khusus.
"Salah satunya dikembangkannya penyelenggaraan even olahraga dapat mendukung perkembangan pariwisata di Solo dengan tetap menerapkan prinsip kebersihan kesehatan, dan keamanan sesuai protokol kesehatan. Kalau untuk wisata minat khusus, Indonesia memiliki banyak modal yang bisa dijual, mulai dari lulur dan pijat tradisional hingga jamu-jamu tradisional," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa meminta seluruh instasi terkait untuk selalu menjaga dan meningkatkan sarana, prasarana, dan infrastruktur di tempat pelayanan publik, termasuk sekolah-sekolah di Solo.
"Sedangkan di bidang kesehatan terdapat program prioritas terkait peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan. Solo diharapkan bisa memiliki 'center of disease control' yang bisa dijadikan sebagai pusat studi dan laboratorium penelitian," katanya.
Baca juga: Sekda: Program percepatan akses keuangan perlu jadi prioritas