Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi promosi serfa pemasaran produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) secara daring karena bisa mendongkrak penjualan.
"Melalui pemasaran daring, pasar UKM yang semula mengandalkan penjualan konvensional menjadi terbuka luas," kata Ketua Dekranasda Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
Ia mengakui dampak pandemi dialami sektor usaha mikro kecil menengah termasuk pelaku kriya dengan permasalahan terbesar yang dihadapi pelaku usaha adalah pemasaran sebesar 49,84 persen dan berikutnya pembiayaan 26,45 persen.
Menurut dia, berkurangnya penjualan karena turunnya daya beli konsumen, apalagi masyarakat berpenghasilan tetap dan menengah lebih memilih menahan diri untuk tidak berbelanja, sedangkan produsen juga mengalami hambatan pemasaran konvensional.
Khususnya, lanjut dia, produk kerajinan karena kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat, berkurangnya kegiatan atau agenda pariwisata, pernikahan, pertemuan yg dilaksanakan oleh pemerintah dan lainnya.
Baca juga: Dekranasda Jateng salurkan bantuan logistik bagi perajin terdampak COVID-19
"Kesempatan promosi, baik di dalam negeri maupun luar negeri juga berkurang. Belum lagi kemampuan pelaku kriya untuk beradaptasi secara cepat dalam inovasi produk misalnya perubahan dari pakaian formal menjadi produk daster, penguasaan teknologi termasuk teknologi informasi, penguasaan bahasa asing untuk bernegosiasi ketika mendapatkan pembeli dari luar negeri, serta keterbatasan bahan baku karena permasalahan distribusi," bebernya.
Untuk membantu pelaku usaha memperluas akses pasar, Dekranasda Jateng bekerja sama dengan Pemprov Jateng dan para pemangku kepentingan lain mulai 2020 telah menggelar UKM Virtual Expo yang sukses.
Pada dua kali penyelenggaraan, UKM Virtual Expo meraup omzet lebih dari Rp4,5 miliar dengan pembeli tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri, seperti Turki, Belanda, Australia, India, Jepang.
"Pada tahun 2021, kami akan laksanakan dua bulan sekali secara tematik dengan menampilkan produk dekorasi rumah, kerajinan tangan, furnitur, dan fesyen. Selain itu, kami juga memanfaatkan jumlah 'follower' Instagram Bapak Gubernur yang sangat besar yakni 3,3juta akun untuk promosi melalui 'Lapak Ganjar'," ujarnya.
Mengingat salah satu kunci keberhasilan pemasaran daring adalah kemampuan pelaku usaha dalam memvisualisasikan produk dengan menarik dalam bentuk foto maupun video, maka Dekranasda Jateng juga melaksanakan pelatihan foto produk dan video bagi pelaku UKM.
"Mereka dibekali cara untuk mengambil gambar terbaik dari sisi angle, pencahayaan, estetika foto, dan sebagainya, yang dilengkapi dengan 'story telling'," katanya.
Baca juga: Dekranasda Jateng ajak pelaku UMKM "naik kelas"