Ratusan warga dari tujuh desa yang terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih bertahan di tempat pengungsian karena genangan di permukiman mereka belum sepenuhnya surut dan hujan masih turun.
"Jumlah pengungsi di Kecamatan Mejobo masih cukup stabil sebanyak 130 orang, meliputi warga Desa Gulang sebanyak 59 orang dan warga Payaman sebanyak 71 orang," kata Camat Mejobo Aan Fitriyanto di Kudus, Kamis.
Camat Jati Andreas Wahyu mengatakan bahwa korban banjir di wilayahnya juga masih bertahan di tempat pengungsian karena banjir yang melanda Desa Tanjungkarang, Jati Wetan, dan Jetis Kapuan belum surut.
Menurut data pemerintah kecamatan, pada Rabu (10/2) jumlah pengungsi dari Desa Jati Wetan sebanyak 323 orang, dari Desa Tanjungkarang sebanyak 82 orang, dan dari Jetis Kapuan sebanyak 15 orang. Mereka mengungsi di aula balai desa, gedung PKK, gereja, dan aula kelenteng.
"Kebutuhan makan dan minum para pengungsi sudah dipenuhi, termasuk pengobatan untuk warga yang sakit juga sudah dilakukan karena sudah ada tim medis yang bertugas mengecek kesehatan para pengungsi," kata Andreas.
Di Kecamatan Undaan, korban banjir yang mengungsi sebagian sudah pulang ke rumah mereka karena genangan akibat banjir mulai surut.
"Sebelumnya jumlah pengungsi di Kecamatan Undaan mencapai 521 orang, kini hanya tersisa 244 orang karena sebagian sudah pulang," kata Camat Undaan Rifa'i Nawawi.
Para pengungsi, menurut dia, sebagian besar berasal dari Desa Karangrowo. Warga Desa Ngemplak yang mengungsi karena banjir hanya 35 orang.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, banjir menggenangi 4.905 rumah warga dan berdampak pada 5.065 orang di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Warga Kudus cari bunga teratai meninggal akibat tenggelam di genangan banjir
Baca juga: Pemprov Jateng pinjami pompa untuk atasi banjir Kudus
"Jumlah pengungsi di Kecamatan Mejobo masih cukup stabil sebanyak 130 orang, meliputi warga Desa Gulang sebanyak 59 orang dan warga Payaman sebanyak 71 orang," kata Camat Mejobo Aan Fitriyanto di Kudus, Kamis.
Camat Jati Andreas Wahyu mengatakan bahwa korban banjir di wilayahnya juga masih bertahan di tempat pengungsian karena banjir yang melanda Desa Tanjungkarang, Jati Wetan, dan Jetis Kapuan belum surut.
Menurut data pemerintah kecamatan, pada Rabu (10/2) jumlah pengungsi dari Desa Jati Wetan sebanyak 323 orang, dari Desa Tanjungkarang sebanyak 82 orang, dan dari Jetis Kapuan sebanyak 15 orang. Mereka mengungsi di aula balai desa, gedung PKK, gereja, dan aula kelenteng.
"Kebutuhan makan dan minum para pengungsi sudah dipenuhi, termasuk pengobatan untuk warga yang sakit juga sudah dilakukan karena sudah ada tim medis yang bertugas mengecek kesehatan para pengungsi," kata Andreas.
Di Kecamatan Undaan, korban banjir yang mengungsi sebagian sudah pulang ke rumah mereka karena genangan akibat banjir mulai surut.
"Sebelumnya jumlah pengungsi di Kecamatan Undaan mencapai 521 orang, kini hanya tersisa 244 orang karena sebagian sudah pulang," kata Camat Undaan Rifa'i Nawawi.
Para pengungsi, menurut dia, sebagian besar berasal dari Desa Karangrowo. Warga Desa Ngemplak yang mengungsi karena banjir hanya 35 orang.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, banjir menggenangi 4.905 rumah warga dan berdampak pada 5.065 orang di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Warga Kudus cari bunga teratai meninggal akibat tenggelam di genangan banjir
Baca juga: Pemprov Jateng pinjami pompa untuk atasi banjir Kudus