Jakarta (ANTARA) - Platform perpesanan milik Facebook, WhatsApp, menunda pembaruan yang bertujuan meningkatkan transaksi bisnis di platform tersebut setelah meningkatnya kekhawatiran dari pengguna atas kebijakan privasi.
Pengguna WhatsApp menerima pemberitahuan awal bulan ini bahwa platform tersebut sedang mempersiapkan kebijakan dan ketentuan privasi baru, yang dapat membagikan beberapa data pengguna dengan aplikasi Facebook.
Hal itu memicu protes global dan membuat pengguna bermigrasi ke aplikasi perpesanan saingan, termasuk Telegram dan Signal.
WhatsApp, menurut laporan Reuters, Jumat (15/1), mengatakan akan menunda peluncuran kebijakan baru hingga Mei, yang rencananya dirilis Februari.
Pembaruan tersebut difokuskan pada kemungkinan pengguna untuk mengirim pesan dengan fitur bisnis, dan pembaruan tersebut tidak memengaruhi percakapan pribadi, yang akan terus dilindungi enkripsi ujung ke ujung atau end-to-end encryption.
"Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," kata WhatsApp.
"Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan fitur bisnis di WhatsApp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan memilih untuk melakukannya di masa depan dan penting orang-orang mengetahui layanan ini," WhatsApp menambahkan.
Facebook telah meluncurkan fitur bisnis di WhatsApp selama satu tahun terakhir untuk meningkatkan pendapatan dari unit yang yang tumbuh lebih tinggi, seperti WhatsApp dan Instagram, sembari membentuk infrastruktur e-commerce di seluruh platform Facebook.
Facebook mengakuisisi WhatsApp seharga 19 miliar dolar AS pada 2014, tetapi lambat dalam menghasilkan uang.
Kebijakan baru soal privasi membuat platform tersebut dapat berbagi data pribadi tertentu, seperti nomor telepon dan alamat IP pengguna, dengan Facebook.
"Kami tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau menelepon semua orang. Kami juga tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan dan kami tidak membagikan daftar kontak Anda dengan Facebook," kata WhatsApp.
Pada Oktober, WhatsApp mengatakan akan mulai menawarkan pembelian dalam aplikasi melalui Facebook Shops dan akan menawarkan pelanggan perusahaan yang menggunakan alat perpesanan layanan tersebut kemampuan untuk menyimpan pesan-pesan itu di server Facebook.
Pada saat itu WhatsApp mengatakan obrolan dengan bisnis menggunakan layanan hosting baru tidak akan dilindungi oleh enkripsi ujung ke ujung.
Baca juga: Pakar tengarai WA putuskan sejumlah layanan terkait iklan
Berita Terkait
KPU Temanggung luncurkan WhatsApp bot Pemilu Pintar
Rabu, 10 Juli 2024 15:43 Wib
Nomor hotline WhatsApp pengaduan masyarakat oleh Polres Jepara
Jumat, 18 Agustus 2023 20:28 Wib
WhatsApp akan tambahkan 3 fitur lapisan privasi keamanan
Jumat, 14 April 2023 9:17 Wib
Deretan ponsel yang tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp mulai 31 Desember 2022
Rabu, 28 Desember 2022 11:49 Wib
WhatsApp upayakan pemulihan akses layanannya di Indonesia
Selasa, 25 Oktober 2022 15:56 Wib
WhatsApp "down" tidak bisa diakses hingga tak bisa kirim pesan
Selasa, 25 Oktober 2022 15:25 Wib
Propam Polda Jateng sediakan layanan aduan via telepon dan Whatsapp
Kamis, 3 Maret 2022 4:57 Wib
Pakar sebut human error penyebab Facebook, WhatsApp, dan Instagram down
Selasa, 5 Oktober 2021 18:33 Wib