Banjarnegara (ANTARA) - Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah Budhi Sarwono meminta pengendara yang akan melintas di wilayah itu untuk mewaspadai daerah rawan longsor terutama saat hujan deras sebagai salah satu upaya mitigasi bencana.
"Kami mengingatkan kepada pengendara, khususnya pengemudi roda dua untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas di area tebing yang rawan longsor," katanya menyikapi bencana alam tebing longsor di Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja yang sempat menutup akses jalan penghubung antara Kabupaten Banjarnegara-Kebumen.di Banjarnegara, Jumat.
Bupati mengatakan kewaspadaan sangat diperlukan mengingat ada beberapa daerah di Banjarnegara yang merupakan titik rawan longsor. "Karena itu saya mengimbau kepada pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintas di jalur yang rawan longsor. Apalagi, tiga hari terakhir intensitas hujan sangat tinggi," katanya.
Baca juga: Sebagian besar wilayah Temanggung rawan bencana longsor
Kejadian tebing longsor di lokasi tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Rabu (13/1).
Hingga berita ini diturunkan tim gabungan dari BPBD Banjarnegara dan unsur terkait lainnya masih terus melakukan penanganan di lokasi kejadian bencana.
Kendati demikian, tim gabungan telah berhasil membersihkan material longsor dari badan jalan dan akses lalu lintas pada saat ini sudah kembali normal.
Pemkab Banjarnegara terus melakukan koordinasi dengan BMKG setempat untuk mengetahui prakiraan cuaca terkini dan menyosialisasikannya kepada masyarakat.
Bupati mengatakan dengan mengetahui perkembangan kondisi cuaca terkini, diharapkan dapat mendukung upaya pengurangan risiko bencana di wilayah setempat.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca diketahui bahwa potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara meningkat hingga beberapa hari ke depan.
Dia menambahkan bahwa kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana.
Dengan adanya kesiapsiagaan dari masyarakat, kata dia, diharapkan masing-masing individu akan memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan kemampuan untuk menghadapi kemungkinan atau ancaman bencana, terutama bagi warga yang tinggal di lokasi rawan bencana, seperti di lereng atau perbukitan dan di bantaran sungai.
Ia menambahkan bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini dapat mengikuti media sosial dan laman resmi milik BMKG lainnya.
Baca juga: Empat kecamatan di Pekalongan rawan longsor, warga diminta tingkatkan kewaspadaan
Baca juga: Mengenal teknik pengaman lereng untuk wilayah rawan longsor
Baca juga: Kurangi risiko bencana, BPBD Banjarnegara susun peta wilayah rawan longsor