Fasilitas desalinasi air dari Pertamina ringankan warga dusun terpencil di Cilacap
Pengambilan air maksimal 3 jeriken dan biayanya cukup murah, hanya Rp1.500 untuk 1 jeriken isi 30 liter
Cilacap (ANTARA) - Rutinitas membelah perairan Segara Anakan lebih dari 30 menit demi mendapatkan air bersih, sudah menjadi kebiasaan bagi warga Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, selama bertahun-tahun.
Tidak hanya jauhnya lokasi air bersih yang berada di Pulau Nusakambangan, warga juga harus mengeluarkan biaya sekitar Rp200 ribu per pekan untuk membawa pulang air bersih itu.
Akan tetapi, cerita itu kini sudah cukup menjadi kenangan warga yang tinggal di dusun terpencil tersebut, salah satunya Maskud (43) karena sudah lebih dari satu bulan, dia dan warga Bondan lainnya telah dimudahkan dengan adanya fasilitas desalinasi air bernama Sistem Desalinasi Air Berbasis Masyarakat (Sidesi Mas) yang merupakan bantuan dari Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
Maskud kini cukup berjalan beberapa ratus meter dari rumahnya menuju fasilitas Sidesi Mas, lalu membuka keran pada mesin desalinasi dan air bersih layak konsumsi pun mengalir deras mengisi jeriken yang dibawanya.
"Bersyukur sudah dimudahkan dengan adanya Sidesi Mas. Pengambilan air maksimal 3 jeriken dan biayanya cukup murah, hanya Rp1.500 untuk 1 jeriken isi 30 liter. Itupun untuk kas pengelolaan dan perawatan mesin," katanya.
Baca juga: Pertamina Cilacap dukung pengembangan wisata malam Kutawaru
Menurut dia, biaya tersebut jelas lebih murah jika dibandingkan dengan sebelumnya karena harus merogoh kocek lebih dalam seharga Rp3.000 rupiah per jerikennya.
Ia mengakui jika sejauh ini, pemanfaatan air dari Sidesi Mas masih untuk kebutuhan rumah tangga.
"Ke depan akan ada pengembangan mesin desalinasi yang mengubah air laut menjadi air dalam kemasan siap minum, seperti kemasan galon, sehingga bisa menambah penghasilan. Kami masih menunggu hal itu terwujud," kata dia yang tinggal di lingkungan RT 02 RW 08 Dusun Bondan itu.
Senada dengan Maskud, Kepala Dusun Bondan Irawan juga menyambut antusias bantuan fasilitas desalinasi bagi warga dusun terpencil di Kabupaten Cilacap itu.
"Tentu sangat bermanfaat, warga tidak perlu repot lagi memenuhi air bersih karena secara akses lebih dekat, dan secara biaya jelas lebih hemat. Selama ini, sebelum ada fasilitas desalinasi, warga harus menuju Pulau Nusakambangan, dengan perjalanan menggunakan perahu sekitar 30 menit," katanya.
Unit Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan mengatakan fasilitas Sidesi Mas diresmikan langsung oleh General Manager Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap Joko Pranoto pada 12 September 2020.
"Fasilitas ini menjadi solusi penting dalam mengatasi persoalan kelangkaan air bersih yang memenuhi standar baku mutu air sanitasi," katanya mengungkapkan.
Ia mengatakan fasilitas Sidesi Mas berada satu komplek dengan pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) yang juga binaan program CSR Pertamina.
Menurut dia, fasilitas Sidesi Mas yang berkapasitas 240 liter per jam itu merupakan kerja sama Pertamina dengan Politeknik Negeri Cilacap (PNC).
"Dengan jumlah warga dusun ini sekitar 80 keluarga, fasilitas ini cukup untuk kebutuhan warga," katanya.
Baca juga: Binaan Pertamina Cilacap menjahit harapan di masa pandemi berkepanjangan
Baca juga: COVID Ranger Pertamina cegah penularan dan membumikan protokol kesehatan
Tidak hanya jauhnya lokasi air bersih yang berada di Pulau Nusakambangan, warga juga harus mengeluarkan biaya sekitar Rp200 ribu per pekan untuk membawa pulang air bersih itu.
Akan tetapi, cerita itu kini sudah cukup menjadi kenangan warga yang tinggal di dusun terpencil tersebut, salah satunya Maskud (43) karena sudah lebih dari satu bulan, dia dan warga Bondan lainnya telah dimudahkan dengan adanya fasilitas desalinasi air bernama Sistem Desalinasi Air Berbasis Masyarakat (Sidesi Mas) yang merupakan bantuan dari Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
Maskud kini cukup berjalan beberapa ratus meter dari rumahnya menuju fasilitas Sidesi Mas, lalu membuka keran pada mesin desalinasi dan air bersih layak konsumsi pun mengalir deras mengisi jeriken yang dibawanya.
"Bersyukur sudah dimudahkan dengan adanya Sidesi Mas. Pengambilan air maksimal 3 jeriken dan biayanya cukup murah, hanya Rp1.500 untuk 1 jeriken isi 30 liter. Itupun untuk kas pengelolaan dan perawatan mesin," katanya.
Baca juga: Pertamina Cilacap dukung pengembangan wisata malam Kutawaru
Menurut dia, biaya tersebut jelas lebih murah jika dibandingkan dengan sebelumnya karena harus merogoh kocek lebih dalam seharga Rp3.000 rupiah per jerikennya.
Ia mengakui jika sejauh ini, pemanfaatan air dari Sidesi Mas masih untuk kebutuhan rumah tangga.
"Ke depan akan ada pengembangan mesin desalinasi yang mengubah air laut menjadi air dalam kemasan siap minum, seperti kemasan galon, sehingga bisa menambah penghasilan. Kami masih menunggu hal itu terwujud," kata dia yang tinggal di lingkungan RT 02 RW 08 Dusun Bondan itu.
Senada dengan Maskud, Kepala Dusun Bondan Irawan juga menyambut antusias bantuan fasilitas desalinasi bagi warga dusun terpencil di Kabupaten Cilacap itu.
"Tentu sangat bermanfaat, warga tidak perlu repot lagi memenuhi air bersih karena secara akses lebih dekat, dan secara biaya jelas lebih hemat. Selama ini, sebelum ada fasilitas desalinasi, warga harus menuju Pulau Nusakambangan, dengan perjalanan menggunakan perahu sekitar 30 menit," katanya.
Unit Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan mengatakan fasilitas Sidesi Mas diresmikan langsung oleh General Manager Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap Joko Pranoto pada 12 September 2020.
"Fasilitas ini menjadi solusi penting dalam mengatasi persoalan kelangkaan air bersih yang memenuhi standar baku mutu air sanitasi," katanya mengungkapkan.
Ia mengatakan fasilitas Sidesi Mas berada satu komplek dengan pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) yang juga binaan program CSR Pertamina.
Menurut dia, fasilitas Sidesi Mas yang berkapasitas 240 liter per jam itu merupakan kerja sama Pertamina dengan Politeknik Negeri Cilacap (PNC).
"Dengan jumlah warga dusun ini sekitar 80 keluarga, fasilitas ini cukup untuk kebutuhan warga," katanya.
Baca juga: Binaan Pertamina Cilacap menjahit harapan di masa pandemi berkepanjangan
Baca juga: COVID Ranger Pertamina cegah penularan dan membumikan protokol kesehatan