Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat provinsi ini mengalami inflasi sebesar 0,04 persen pada September 2020.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono dalam siaran pres di Semarang, Kamis, mengatakan indeks harga konsumen pada September 2020 mencapai 104,66.
Menurut dia, kenaikan harga kontrak rumah dan kebutuhan untuk sektor akademis atau perguruan tinggi menjadi dua hal yang memicu terjadinya inflasi.
"Harga kelompok pengeluaran yaitu kelompok pendidikan memberi kontribusi terbesar terhadap inflasi sebesar 0,37 persen," katanya.
Sementara dari kelompok bahan makanan, kenaikan harga minyak goreng dan bawang putih juga berpengaruh terhadap inflasi.
Ia menjelaskan dari enam daerah yang menjadi lokasi survei indeks harga konsumen di Jawa Tengah, tidak semua mengalami inflasi.
Inflasi terjadi di Kota Surakarta dan Semarang yang masing-masing 0,09 dan 0,07 persen. Sementara deflasi terjadi di wilayah Kudus, Tegal, Purwokerto dan Cilacap.
Baca juga: BPS: Inflasi Jateng tiga bulan terakhir naik
Baca juga: Harga kelompok makanan jadi picu inflasi Jateng
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib