Sydney (ANTARA) - Perusahaan bioteknologi Australia Ena Respiratory mengatakan bahwa produk semprotan hidung, yang dikembangkan untuk meningkatkan sistem kekebalan manusia untuk melawan flu biasa dan flu secara signifikan, mengurangi pertumbuhan virus corona dalam sebuah penelitian baru-baru ini pada hewan.
Sebuah penelitian terhadap musang menunjukkan bahwa produk semprotan hidung yang diberi nama INNA-051, yang dapat digunakan sebagai pelengkap vaksin, menurunkan tingkat virus corona yang menyebabkan COVID-19 hingga 96 persen, kata pihak Ena Respiratory.
Penelitian tersebut dipimpin oleh badan pemerintah Inggris Public Health England.
Ena Respiratory mengatakan akan siap untuk menguji INNA-051 dalam uji klinis pada manusia dalam waktu kurang dari empat bulan, yakni bergantung pada penelitian toksisitas yang berhasil dan persetujuan peraturan.
Perusahaan itu telah mengumpulkan dana sebesar 8,24 juta dolar AS (sekitar Rp123,18 miliar) untuk pengembangan produk semprotan hidung tersebut.
Para investor untuk pengembangan produk semprotan hidung itu termasuk perusahaan modal ventura Brandon Capital Ltd, pemerintah federal Australia, badan dana pensiun, dan perusahaan raksasa bioteknologi CSL Ltd.
Beberapa perusahaan di seluruh dunia sedang mengejar pengembangan vaksin virus corona.
Australia telah menandatangani perjanjian dengan beberapa perusahaan obat yang menginvestasikan miliaran untuk mengamankan persediaan vaksin potensial untuk COVID-19, yakni penyakit yang telah menewaskan lebih dari 992.000 orang di seluruh dunia.
Australia sejauh ini melaporkan 875 kematian akibat COVID-19 dan lebih dari 27.000 kasus infeksi virus corona. Angka tersebut jauh lebih sedikit daripada jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan di sejumlah negara maju lainnya.
Sumber: Reuters