Dandim: Tak ada anggota TNI terlibat penyerangan Mapolsek Ciracas
Jakarta (ANTARA) - Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0505/Jakarta Timur Kol Kav Rahyanto Edy menyatakan tidak ada keterlibatan anggotanya dalam insiden penyerangan Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu dini hari.
"Sejauh ini tidak ada keterlibatan anggota kami dalam kejadian itu," kata Dandim Jakarta Timur Kol Kav Rahyanto Edy dalam konferensi pers di Markas Kodam Jaya Cawang Jakarta Timur, Sabtu.
Hingga kini pihak TNI bersama Polri masih mendalami kejadian tersebut dengan melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) serta pemeriksaan saksi.
Menurut Rahyanto, kronologi kejadian bermula saat sekelompok orang tidak dikenal bergerak dari arah Cibubur ke Mapolsek Ciracas.
"Sepanjang perjalanan ada sejumlah aksi anarkisme," katanya.
Salah satunya fasilitas umum di sekitar kawasan TMII dan kawasan Cibubur.
Namun, Dandim belum memberikan keterangan perihal motif dari perusakan Mapolsek Ciracas.
"Motifnya masih didalami, kita belum tahu," ujarnya.
Latar belakang kegiatan konferensi pers, kata Rahyanto, dilakukan untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa TNI dan Polri bersinergi untuk menangani perkara tersebut.
"Kami ingin menerangkan situasi dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa kita upayakan kejadian ini tidak terulang lagi," katanya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan penyerangan Mapolsek Ciracas dilakukan sekitar 100 orang tidak dikenal, pukul 01.45 WIB.
Kerugian akibat kejadian itu berupa satu unit mobil dinas Wakapolsek Ciracas yang dibakar, satu unit bus operasional dirusak di bagian kaca, pagar Mapolsek yang dirobohkan, serta kaca kantor yang pecah.
Selain itu dua anggota polisi yang sedang berpatroli dilaporkan terluka akibat diserang orang tidak dikenal.
Baca juga: Penyerangan Mapolsek Ciracas dilakukan 100 orang tak dikenal
Baca juga: Mapolsek Ciracas dibakar, dua polisi terluka
"Sejauh ini tidak ada keterlibatan anggota kami dalam kejadian itu," kata Dandim Jakarta Timur Kol Kav Rahyanto Edy dalam konferensi pers di Markas Kodam Jaya Cawang Jakarta Timur, Sabtu.
Hingga kini pihak TNI bersama Polri masih mendalami kejadian tersebut dengan melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) serta pemeriksaan saksi.
Menurut Rahyanto, kronologi kejadian bermula saat sekelompok orang tidak dikenal bergerak dari arah Cibubur ke Mapolsek Ciracas.
"Sepanjang perjalanan ada sejumlah aksi anarkisme," katanya.
Salah satunya fasilitas umum di sekitar kawasan TMII dan kawasan Cibubur.
Namun, Dandim belum memberikan keterangan perihal motif dari perusakan Mapolsek Ciracas.
"Motifnya masih didalami, kita belum tahu," ujarnya.
Latar belakang kegiatan konferensi pers, kata Rahyanto, dilakukan untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa TNI dan Polri bersinergi untuk menangani perkara tersebut.
"Kami ingin menerangkan situasi dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa kita upayakan kejadian ini tidak terulang lagi," katanya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan penyerangan Mapolsek Ciracas dilakukan sekitar 100 orang tidak dikenal, pukul 01.45 WIB.
Kerugian akibat kejadian itu berupa satu unit mobil dinas Wakapolsek Ciracas yang dibakar, satu unit bus operasional dirusak di bagian kaca, pagar Mapolsek yang dirobohkan, serta kaca kantor yang pecah.
Selain itu dua anggota polisi yang sedang berpatroli dilaporkan terluka akibat diserang orang tidak dikenal.
Baca juga: Penyerangan Mapolsek Ciracas dilakukan 100 orang tak dikenal
Baca juga: Mapolsek Ciracas dibakar, dua polisi terluka