Hakim dan pegawai Pengadilan Negeri Semarang jalani tes usap COVID-19
Semarang (ANTARA) - Hakim dan pegawai Pengadilan Negeri Semarang pada Senin menjalani tes usap untuk mendeteksi penularan virus corona penyebab COVID-19 setelah seorang panitera muda di pengadilan itu meninggal dunia dan dinyatakan positif terserang COVID-19.
Dalam kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di depan ruang sidang utama Pengadilan Negeri Semarang itu, petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang mengambil sampel usap lendir hidung para pegawai pengadilan.
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Semarang Andreas Purwantyo Setiadi mengatakan bahwa ada sekitar 200 hakim, panitera, dan pegawai pengadilan yang diwajibkan menjalani tes COVID-19.
Ia mengatakan bahwa Pengadilan Negeri Semarang tetap menyelenggarakan pelayanan dengan beberapa pembatasan.
"Untuk pelayanan terpadu satu pintu operasionalnya akan dibatasi penerimaan berkasnya," kata dia.
Andreas menjelaskan, kegiatan persidangan akan ditunda kecuali yang sifatnya mendesak dan sidang perkara pidana bagi terdakwa yang masa penahanannya hampir habis akan digelar via daring.
Seorang panitera muda pegawai Pengadilan Negeri Semarang meninggal dunia dan dikonfirmasi positif COVID-19 pada Jumat (17/7). Menurut Andreas, panitera itu masih bekerja dan berinteraksi dengan pegawai pengadilan lain sampai 8 Juli 2020.
Baca juga: Ratusan orang ikuti tes usap gratis hari kedua
Baca juga: 50 anggota DPRD Grobogan jalani tes usap menyusul Sekda positif COVID-19
Dalam kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di depan ruang sidang utama Pengadilan Negeri Semarang itu, petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang mengambil sampel usap lendir hidung para pegawai pengadilan.
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Semarang Andreas Purwantyo Setiadi mengatakan bahwa ada sekitar 200 hakim, panitera, dan pegawai pengadilan yang diwajibkan menjalani tes COVID-19.
Ia mengatakan bahwa Pengadilan Negeri Semarang tetap menyelenggarakan pelayanan dengan beberapa pembatasan.
"Untuk pelayanan terpadu satu pintu operasionalnya akan dibatasi penerimaan berkasnya," kata dia.
Andreas menjelaskan, kegiatan persidangan akan ditunda kecuali yang sifatnya mendesak dan sidang perkara pidana bagi terdakwa yang masa penahanannya hampir habis akan digelar via daring.
Seorang panitera muda pegawai Pengadilan Negeri Semarang meninggal dunia dan dikonfirmasi positif COVID-19 pada Jumat (17/7). Menurut Andreas, panitera itu masih bekerja dan berinteraksi dengan pegawai pengadilan lain sampai 8 Juli 2020.
Baca juga: Ratusan orang ikuti tes usap gratis hari kedua
Baca juga: 50 anggota DPRD Grobogan jalani tes usap menyusul Sekda positif COVID-19