Pertamina sterilkan tabung LPG dengan cairan disinfektan nonkorosif
Semarang (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melakukan sterilisasi tabung-tabung LPG menggunakan cairan disinfektan nonkorosif pada proses uji kebocoran tabung (leakage test) di Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) sebagai upaya untuk mencegah penyebaran infeksi Virus Corona (COVID-19).
“Proses ini dilakukan di seluruh SPPBE Pertamina, namun dikarenakan saat ini sedang ada wabah virus Corona, maka kami mencampur air uji kebocoran dengan disinfektan nonkorosif," kata General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian, dalam keterangan persnya di Semarang, Kamis.
Iin menjelaskan proses uji kebocoran merupakan standar Pertamina dalam merawat kelaikan tabung gas yang akan dijual atau diedarkan kepada konsumen.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID 19, Pertamina optimalkan layanan pesan antar
Larutan disinfektan khusus untuk tabung, lanjut Iin, harus nonkorosif untuk menghindari karat yang nantinya bisa membahayakan konsumen.
Iin menambahkan untuk mencegah penyebaran COViD-19, saat ini seluruh fasilitas Pertamina seperti Fuel Terminal, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), Depot LPG, SPPBE, dan SPBU telah disterilkan menggunakan cairan disinfektan.
“Selain sterilisasi fasilitas, para petugas, awak mobil tangki dan operator yang melayani juga kami bekali dengan masker, sarung tangan dan hand sanitizer. Kami berharap hal tersebut dapat memberikan keamanan dan kenyamanan para pelanggan setia produk Pertamina," kata Iin.
Saat ini, penyaluran total harian rata-rata LPG di wilayah Pertamina MOR IV adalah 3.980 metric ton per hari yang terdiri atas dua jenis penyaluran LPG yaitu PSO (subsidi) sebesar 3.600 metric ton/hari dan non-PSO 380 metric ton/hari.
“Untuk LPG non-PSO terdapat kenaikan sebesar 2,8 persen di bulan ini sedangkan untuk LPG PSO atau bersubsidi terdapat penurunan permintaan di bulan Maret sebesar 1 persen," tutup Iin Febrian.
Baca juga: Pertamina bantu sterilkan 31 titik Fasum di Semarang
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, Pertamina imbau konsumen bayar nontunai
“Proses ini dilakukan di seluruh SPPBE Pertamina, namun dikarenakan saat ini sedang ada wabah virus Corona, maka kami mencampur air uji kebocoran dengan disinfektan nonkorosif," kata General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian, dalam keterangan persnya di Semarang, Kamis.
Iin menjelaskan proses uji kebocoran merupakan standar Pertamina dalam merawat kelaikan tabung gas yang akan dijual atau diedarkan kepada konsumen.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID 19, Pertamina optimalkan layanan pesan antar
Larutan disinfektan khusus untuk tabung, lanjut Iin, harus nonkorosif untuk menghindari karat yang nantinya bisa membahayakan konsumen.
Iin menambahkan untuk mencegah penyebaran COViD-19, saat ini seluruh fasilitas Pertamina seperti Fuel Terminal, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), Depot LPG, SPPBE, dan SPBU telah disterilkan menggunakan cairan disinfektan.
“Selain sterilisasi fasilitas, para petugas, awak mobil tangki dan operator yang melayani juga kami bekali dengan masker, sarung tangan dan hand sanitizer. Kami berharap hal tersebut dapat memberikan keamanan dan kenyamanan para pelanggan setia produk Pertamina," kata Iin.
Saat ini, penyaluran total harian rata-rata LPG di wilayah Pertamina MOR IV adalah 3.980 metric ton per hari yang terdiri atas dua jenis penyaluran LPG yaitu PSO (subsidi) sebesar 3.600 metric ton/hari dan non-PSO 380 metric ton/hari.
“Untuk LPG non-PSO terdapat kenaikan sebesar 2,8 persen di bulan ini sedangkan untuk LPG PSO atau bersubsidi terdapat penurunan permintaan di bulan Maret sebesar 1 persen," tutup Iin Febrian.
Baca juga: Pertamina bantu sterilkan 31 titik Fasum di Semarang
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, Pertamina imbau konsumen bayar nontunai