Solo (ANTARA) - Pada akhir Maret 2020 Bandara Adi Soemarmo Solo akan kedatangan dua maskapai baru yaitu Xpressair dan Nam Air.
"Kalau untuk Xpressair sudah pengajuan izin rute, target beroperasi akhir Maret bersamaan dengan Nam Air. Untuk Nam Air juga proses penerbitan izin rute," kata Airport Operation and Safety Senior Manager Bandara Adi Soemarmo, Goentoro di Solo, Senin.
Ia mengatakan untuk Nam Air akan ada enam rute yang dilayani dari Solo, yaitu rute ke Kalimantan dan Sumatera. Untuk Kalimantan salah satunya ke Pangkalan Bun dan Sumatera salah satunya ke Tanjung Karang, Lampung.
Ia mengatakan Nam Air sendiri pernah membuka rute Solo-Banjarmasin, namun kemudian tutup. Sedangkan saat ini, Nam Air yang lebih banyak melayani rute Adi Sucipto, Yogyakarta, akan kembali melakukan ekspansi ke Solo.
Baca juga: KAI perpanjang rute KA Bandara Adi Soemarmo Solo hingga Klaten
Baca juga: Adi Soemarmo optimistis rebut pasar Bandara Adi Sucipto
"Ini potensi pasar yang ingin ditangkap oleh maskapai penerbangan," katanya.
Sementara itu, dengan adanya penambahan maskapai dan perpanjangan rute kereta bandara hingga Klaten yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, diharapkan jumlah penumpang pesawat terbang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Adi Soemarmo makin banyak.
Ia mengatakan saat ini jumlah penumpang pesawat yang melalui bandara tersebut di kisaran 4.000-4.500 penumpang/hari.
"Ini sudah ada kenaikan jika dibandingkan dengan sebelumnya, yaitu di kisaran 3.900-4.000 penumpang/hari," katanya.
Ia berharap dengan adanya KA bandara tersebut paling tidak Bandara Adi Soemarmo bisa mengambil pasar sekitar 2-10 persen dari Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta.
"Kalau sekarang jumlah penumpang di Bandara Adi Sucipto sekitar 18.000-20.000 penumpang/hari. Memang salah satu pertimbangan adanya KA bandara ini adalah membagi kelebihan kapasitas dari Yogjakarta yang sangat besar dan Solo yang kapasitasnya masih terbuka lebar," katanya.
Sebelumnya, mengenai Xpressair, General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman mengatakan maskapai tersebut merupakan pindahan dari Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Menurut dia, sebelumnya Xpressair melayani Yogja-Kalimantan, namun seiring dengan perpindahan bandara Yogja ke lokasi yang baru, maskapai tersebut memindahkan rute ke Solo.
"Alasannya, kalau mereka ikut pindah ke bandara yang baru, maskapai ini belum memiliki alat PBN (Performance Based Navigation). Jadi harus pakai satelit, akhirnya manajemen memutuskan peralihan rute ke Solo," katanya.
Baca juga: Tarif KA bandara Adi Soemarmo-Stasiun Solobalapan tunggu skema
Baca juga: Bandara Adi Soemarmo perluas kapasitas parkir sampai 800 kendaraan