Magelang (ANTARA) - Kegiatan Ruwat Rawat Borobudur sebagai sarana pelestarian seni budaya di sekitar kawasan Borobudur, kata Bupati Magelang Zaenal Arifin.
"Kami berharap acara Ruwat Rawat Borobudur ini bisa terus diselenggarakan setiap tahunnya sebagai suatu sarana pelestarian seni budaya peninggalan nenek moyang yang adiluhung," katanya di Magelang, Minggu.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam sambutan tertulis yang disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Achmad Husein pada pembukaan Ruwat Rawat Borobudur di Pelataran Kenari Candi Borobudur.
Baca juga: Ruwat Rawat Borobudur merupakan penghargaan situs warisan budaya dunia
Menurut dia kegiatan Ruwat Rawat Borobudur oleh Brayat Panangkaran ini juga sebagai salah satu media yang mengenalkan Candi Borobudur kepada dunia internasional.
Ia berharap kegiatan yang diiniasi oleh Brayat Panangkaran ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terkait upaya pelestarian dan prlindungan budaya pada Candi Borobudur.
Sebagai salah satu tujuan wisata super prioritas baik tingkat nasional maupun internasional, katanya Borobudur perlu berbenah pada segenap aspek.
Selain menaruh perhatian pada pelestarian Candi Borobudur sebagai salah satu cagar budaya yang tidak ternilai harganya, pengembangan kawasan di sekitar Candi Borobudur yang disiapkan sebagai Bali baru juga harus mempertimbangkan berbagai aspek.
Menurut dia pelestarian berbagai cagar budaya memerlukan keseimbangan aspek ideologis, sosial budaya, akademis, ekologis dan ekonomis guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Paradigma baru ini mengubah cara pandang yang semula menitikberatkan kepada pengelolaan situs atau candi menjadi pengelolaan yang berorientasi pada pengelolaan kawasan berikut peran serta masyarakat dan sosial budayanya," katanya.
Ia menuturkan sebagai sebuah situs Candi Borobudur tidak hanya dipandang sebagai cagar budaya semata, namun yang lebih ditekankan adalah sebagai keseimbangan, keserasian serta keselarasan antara Candi Borobudur dengan lingkungannya, baik dengan masyarakat maupun kehidupan seni budaya di sekitarnya.
"Hubungan erat antara Candi Borobudur dengan seni budayanya mestinya bisa terus dipertahankan dan dilestarikan sehingga Borobudur tidak hanya dipandang sebagai warisan nenek moyang semata namun lebih dari itu Borobudur dapat menjadi inspirasi dan ekspresi bagi masyarakat, khususnya kepada para pecinta seni dan budaya," katanya.
Berita Terkait
Ruwat Rawat Borobudur hibahkan seribu buku
Minggu, 21 Januari 2024 16:07 Wib
Relawan gotong royong bersihkan trotoar MEC dan Kirab Ruwat Bumi
Selasa, 3 Oktober 2023 17:22 Wib
Menengok tradisi ruwat bumi ala "Cartoon Village Sidareja" di Purbalingga
Senin, 7 Agustus 2023 7:40 Wib
Ruwat Rawat Borobudur jaga spritualitas Candi Borobudur
Senin, 12 Juni 2023 20:32 Wib
Jelang HUT ke-188, Pemkab Temanggung gelar Kirab Budaya Ruwat Bumi Parakan
Kamis, 10 November 2022 7:30 Wib
"Ruwat rigen", tradisi petani Temanggung jelang panen tembakau
Minggu, 7 Agustus 2022 20:31 Wib
Tradisi Iriban Tuk Ruwat Rawat Patirtan
Kamis, 4 Agustus 2022 16:35 Wib
Warga Ngargoretno gelar Ruwat Rawat Menoreh
Selasa, 5 Juli 2022 21:42 Wib