Cilacap (ANTARA) - Dewan Pengurus Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Cilacap mengimbau seluruh nelayan untuk tidak melaut karena sedang berlangsung cuaca ekstrem yang dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko keselamatan.
"Seiring dengan adanya cuaca ekstrem seperti sekarang ini, nelayan yang menggunakan kapal berukuran kecil di bawah 30 GT (Gross Tonage) maupun kapal besar di atas 30 GT, kami imbau untuk tidak melaut dulu," kata kata Ketua DPC HNSI Kabupaten Cilacap Sarjono di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa.
Sementara bagi nelayan yang sudah terlanjur berangkat melaut dengan menggunakan kapal besar, kata dia, diimbau untuk mencari tempat berlindung dari ancaman gelombang tinggi maupun badai.
Baca juga: Nelayan Rembang siap ke Natuna dengan jaminan keamanan
Dia mengakui jika hingga saat ini ada ratusan kapal nelayan asal Cilacap yang sudah terlanjur berangkat melaut untuk mencari ikan di laut lepas.
"Sebagian besar kapal-kapal itu mencari ikan di Samudra Hindia selatan Jawa, Samudra Hindia barat Sumatra, dan ada berapa di sekitar Kalimantan," jelasnya.
Menurut dia, nahkoda kapal-kapal tersebut saling berkomunikasi melalui pesawat radio guna menginformasikan kondisi cuaca di daerah tangkapan masing-masing.
Dengan demikian ketika terjadi cuaca buruk, kata dia, nahkoda kapal yang berada di daerah itu akan segera mencari tempat berlindung untuk kapalnya sembari menginformasikan ke kapal lainnya agar tidak menuju wilayah tersebut.
"Saat ini sebenarnya merupakan masa istirahat bagi nelayan karena sedang berlangsung musim angin barat sehingga sering terjadi gelombang tinggi secara tiba-tiba sehingga sangat berbahaya bagi kapal nelayan. Kondisi seperti ini biasanya berlangsung selama tiga hingga empat bulan," kata Sarjono.
Oleh karena itu, dia mengimbau nelayan untuk memanfaatkan waktu selama tidak melaut dengan memperbaiki alat tangkap maupun kapalnya agar siap digunakan ketika kondisi cuaca kembali bersahabat.
Baca juga: Empat jet tempur F-16 patroli di Natuna
Berita Terkait
Kapal nelayan terbakar di PPS Cilacap
Jumat, 26 April 2024 1:44 Wib
Bursa Cagub Jateng, nelayan Jepara pun ikut mengusulkan nama kapolda
Senin, 22 April 2024 20:34 Wib
Pemkot Semarang berikan bantuan nelayan terdampak cuaca ekstrem
Jumat, 22 Maret 2024 8:37 Wib
PLTU Batang salurkan bantuan beras kepada 200 nelayan
Kamis, 21 Maret 2024 17:04 Wib
Basarnas: Keberadaan kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 belum diketahui
Selasa, 19 Maret 2024 15:01 Wib
Kapal nelayan dengan 10 ABK asal Pemalang hilang kontak di Samudra Hindia
Sabtu, 16 Maret 2024 23:57 Wib
OJK edukasi keuangan ke nelayan Pekalongan cegah rentenir
Rabu, 6 Maret 2024 14:20 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Pati kolaborasi inovasi Jebol ikan
Kamis, 22 Februari 2024 19:57 Wib