Jakarta (ANTARA) - Marc Marquez meraih gelar juara dunia ke-8 setelah terselamatkan teknologi baju balap yang didesain khusus yang melindunginya ketika mengalami kecelakaan parah di sesi latihan bebas FP1 Grand Prix Thailand.
Marquez meringkuk di gravel dan sempat tak bisa bernafas sebelum dilarikan ke pusat medis dan rumah sakit setempat untuk dilakukan pemindaian.
"Itu kecelakaan yang aneh karena aku baru saja keluar dari box (pit) untuk menjalani out lap. Mungkin bannya belum siap atau mungkin aku berada di area kotor," kata Marquez seperti dilansir laman resmi MotoGP.
Baca juga: Marquez beberkan insiden kecelakaan yang ia alami di Thailand
Alpinestar, perusahaan yang menyediakan perlengkapan balap Marquez, pada Selasa merilis data analisa kecelakaan yang menimpa pebalap Repsol Honda itu.
Terdapat jarak dua detik antara momen Marquez kehilangan kendali motor RC213Vnya dan benturan yang ia alami.
Airbag yang berada di baju balapnya terkembang 0,585 detik sebelum tubuh Marquez menyentuh aspal, demikian Alpinestar lewat akun Twitter resminya.
Baca juga: Marc Marquez dalam angka
Dalam benturan pertama dengan aspal, sensor yang ada di bagian bahu kiri menunjukkan gaya gravitasi sebesar 26,14G.
Namun, benturan itu masih tak sekuat yang dialami Loriz Baz ketika dia terjatuh di sesi uji di Sepang pada 2016. Pebalap asal Prancis itu mengalami benturan 29,9G.
Sebagai gambaran, bola golf mengalami benturan sekuat 19G ketika club yang diayunkan pegolf mengenainya. Kemudian mobil yang mengalami tabrakan ketika melaju dengan kecepatan 64kpj mengalami benturan 35G, demikian laman resmi MotoGP.
Bisa dikatakan benturan yang dialami Marquez itu besar.
Berkat teknologi keamanan airbag yang telah menjadi standar di baju balapan Grand Prix, Marquez mampu menyintasi salah satu kecelakaan terparahnya tanpa terluka.
Dua hari setelah itu, Marquez mengalahkan Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) di GP Thailand dan merayakan gelar juara dunia ke-8 yang ia raih.
Baca juga: Daftar juara dunia MotoGP sepuluh tahun terakhir