Solo (ANTARA) - Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) siap menjalin kerja sama dengan GIA Charter untuk melayani penerbangan jamaah umrah dari Kota Solo, Jawa Tengah, yang ingin menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
"Ini menyusul informasi yang kami peroleh bahwa mulai awal 2020 wholesaler yang ditunjuk pihak Garuda Indonesia sudah tidak menjual tiket penerbangan langsung Solo-Jeddah maupun Solo-Madinah," kata Ketua Perpuhi Her Suprabu di Solo, Senin.
Dengan demikian, dikatakannya, ada kemungkinan mulai saat itu tidak ada lagi penerbangan Garuda Indonesia yang melayani rute langsung Solo-Jeddah dan Solo-Madinah.
Menurut dia, penerbangan akan melalui proses transit di Jakarta yang akan berdampak pada waktu perjalanan yang makin lama dan biaya yang makin besar.
"Oleh karena itu, sebagai gantinya ada GIA Charter yang mengurusi carter pesawat. Ke depan, untuk penerbangan umrah langsung dari Solo bisa dipenuhi dari pesawat carter tersebut," katanya.
Baca juga: Perpuhi prediksikan biaya umrah bakal kembali naik
Terkait harga tiket yang dijual, dikatakannya, akan ada perubahan mengingat harga tiket pesawat sewa lebih tinggi dibandingkan tiket pesawat reguler.
"Jika harga tiket penerbangan reguler untuk pesawat Garuda Indonesia rute umrah langsung dari Solo sebelumnya sekitar Rp13,7 juta, nantinya kemungkinan untuk harga tiket pesawat carter naik menjadi sekitar Rp14,7 juta," katanya.
Sebelumnya, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman mengatakan potensi angkutan bagi jemaah umrah di Kota Solo sangat besar.
"Dalam satu musim saja bisa hampir 6.000 anggota yang berangkat. Jadi memang potensi pasarnya sangat besar," katanya.
Terkait pesawat charter Garuda Indonesia ia belum bisa memastikan bagaimana sistemnya. Meski demikian, untuk maskapai lain seperti Lion Air dan Batik Air menggunakan pesawat carter yang oleh pihak ketiga kemudian tiketnya dijual ke biro perjalanan haji dan umrah.
Baca juga: Perpuhi koreksi biaya umrah untuk sesuaikan pajak
Baca juga: Perpuhi: Aturan rekam biometrik repotkan jamaah