Jepara (ANTARA) - Aset Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) Jepara hingga Agustus 2019 meningkat menjadi Rp330 miliardari data periode yang sama pada tahun 2018 sebesar Rp270 miliar.
"Artinya, dari sisi aset ada pertumbuhan sebesar 22,22 persen atau Rp60 miliar," kata Direktur Utama BPR BKK Jepara, Basri di Jepara, Kamis.
Sementara untuk kredit, kata dia, lajunya masih belum begitu kencang karena pada 2016 sekitar Rp133 miliar, sedangkan tahun 2018 baru mencapai Rp209 miliar.
Untuk target perolehan laba BPR BKK Jepara sebesar Rp11 miliar dengan estimasi dividen yang diberikan kepada dua pemegang saham, yakni Pemkab Jepara dan Pemprov Jateng sesuai dengan besaran saham yang dimiliki.
"Untuk dividen kami bagi secara proporsional sebesar Rp4,46 miliar, yakni Rp2,2 miliar untuk provinsi dan Rp2,1 miliar untuk kabupaten," ujarnya.
Baca juga: BPR BKK Batang raup laba Rp2,3 miliar
Menurut dia, untuk menarik minat masyarakat menabung di BPR BKK, digelar undian untuk tahun 2019 terdapat 16.000 nomor rekening dengan jumlah kupon lebih dari 9 juta, sedangkan hadiah utamanya berupa mobil Toyota Avanza.
Pelaksana tugas Bupati Jepara Dian Kristiandi berharap PD BPR BKK Jepara terus berkontribusi menghidupkan sektor riil di Kabupaten Jepara, di antaranya dengan memberikan kemudahan kredit kepada pedagang kecil dan pelaku UMKM.
Baca juga: BPR-BKK diminta kreatif manfaatkan IT
Dengan tagline banknya usaha mikro, kecil menengah, kata dia, BPR BKK Jepara sudah seharusnya berkontribusi terhadap pemberdayaan pedagang kecil dan UMKM.
"Pelaku UMKM dan para pedagang kecil di pasar tradisional sejauh ini menjadi sektor yang paling kuat dan bisa bertahan di tengah terpaan ekonomi global. Dengan kontribusi tersebut, harapannya pedagang kecil bisa terus berdaya," ujarnya.
Meskipun selama dua tahun terakhir Pemkab Jepara tidak menambah penyertaan modalnya, diharapkan BPR BKK tetap bisa terus tumbuh besar.