Inisiatif Perisai, BPJS Ketenagakerjaan raih Innovation Recognition Award ASSA
Semarang (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan kembali mendapatkan apresiasi pada kategori innovation untuk Perisai yakni program yang mengajak keterlibatan komunitas dalam memberikan edukasi dan perlindungan menyeluruh hingga kepada pekerja yang nyaris tidak tersentuh program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Apresiasi tersebut diberikan pada 36th ASEAN Social Security Association (ASSA) Board Meeting yang diselenggarakan di The Rizqun International Hotel, Brunei Darussalam, Selasa (17/9).
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto berharap apresiasi tersebut menjadi motivasi bagi semua pihak dalam mengedepankan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada setiap pekerja dalam kehidupan sehari-hari.
"Banyaknya pekerja yang masih perlu mendapat perhatian khusus agar mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan menjadi pemicu kami menciptakan Perisai. Melalui sinergi Perisai, semoga ke depannya perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja di Indonesia dapat segera tercapai," kata Agus.
Operasional kegiatan yang didukung oleh pengembangan teknologi internal BPJS Ketenagakerjaan sejak diresmikan pada tahun 2017, Perisai telah menghasilkan jumlah akuisisi kepesertaan sebanyak 848 ribu pekerja yang didapatkan oleh 5.715 Perisai yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia.
"Total iuran yang didapat dari Perisai hingga detik ini juga mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dengan capaian Rp109,2 miliar," jelas Agus.
Agus menambahkan bahwa Perisai hadir untuk menjadi jawaban atas tantangan Indonesia sebagai negara kepulauan, dibantu kemajuan teknologi yang cepat, membuat program tersebut dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi.
Dalam ASSA Board Meeting 2019, tema bahasan yang diangkat mengenai Information and Communication Technology (ICT): Empowering Innovative Social Security dengan bahasan yang dibagi dalam beberapa sesi, yaitu sesi Plenary dan sesi sharing pengetahuan mengenai ICT dan Jaminan Sosial di negara-negara anggota.
Kegiatan ASSA Board Meeting dihadiri oleh penyelenggara jaminan sosial seluruh negara anggota ASSA dan perwakilan dari International Labor Organization (ILO), antara lain Employees Trust Fund dari Brunei Darussalam, National Funds for Veteran dan National Social Security Fund dari Kamboja, National Social Security Fund dari Laos PDR, Employees Provident Fund (EPF) dan Social Security Organizations (SOCSO) dari Malaysia.
Kemudian Social Security Board dari Myanmar, Employees Compensation Commission, Govenrment Service Insurance System, dan Social Security System dari Filipina, Central Provident Fund Board dari Singapura, National Health Security Office dan Social Security Office dari Thailand, Viet Nam Social Security dari Vietnam, serta BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan dari Indonesia.
BPJS Ketenagakerjaan menjadi peraih penghargaan ASSA Recognition Awards satu-satunya dari Indonesia bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti dari SOCSO dan EPF dari Malaysia, Thailand, Filipina, dan lain sebagainya.
"Semoga dengan penghargaan yang diraih ini, BPJS Ketenagakerjaan terus mampu memberikan kontribusi positif baik di dalam maupun di luar negeri, agar perkembangan jaminan sosial di dunia, khususnya di Indonesia, semakin maju dan dapat mewujudkan universal coverage bagi seluruh pekerja," tutup Agus.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan bersama pemda Jateng bertekad kembali raih Paritrana
Baca juga: Berikan apresiasi, BPJS Ketenagakerjaan ajak senang-senang RS PLKK
Apresiasi tersebut diberikan pada 36th ASEAN Social Security Association (ASSA) Board Meeting yang diselenggarakan di The Rizqun International Hotel, Brunei Darussalam, Selasa (17/9).
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto berharap apresiasi tersebut menjadi motivasi bagi semua pihak dalam mengedepankan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada setiap pekerja dalam kehidupan sehari-hari.
"Banyaknya pekerja yang masih perlu mendapat perhatian khusus agar mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan menjadi pemicu kami menciptakan Perisai. Melalui sinergi Perisai, semoga ke depannya perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja di Indonesia dapat segera tercapai," kata Agus.
Operasional kegiatan yang didukung oleh pengembangan teknologi internal BPJS Ketenagakerjaan sejak diresmikan pada tahun 2017, Perisai telah menghasilkan jumlah akuisisi kepesertaan sebanyak 848 ribu pekerja yang didapatkan oleh 5.715 Perisai yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia.
"Total iuran yang didapat dari Perisai hingga detik ini juga mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dengan capaian Rp109,2 miliar," jelas Agus.
Agus menambahkan bahwa Perisai hadir untuk menjadi jawaban atas tantangan Indonesia sebagai negara kepulauan, dibantu kemajuan teknologi yang cepat, membuat program tersebut dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi.
Dalam ASSA Board Meeting 2019, tema bahasan yang diangkat mengenai Information and Communication Technology (ICT): Empowering Innovative Social Security dengan bahasan yang dibagi dalam beberapa sesi, yaitu sesi Plenary dan sesi sharing pengetahuan mengenai ICT dan Jaminan Sosial di negara-negara anggota.
Kegiatan ASSA Board Meeting dihadiri oleh penyelenggara jaminan sosial seluruh negara anggota ASSA dan perwakilan dari International Labor Organization (ILO), antara lain Employees Trust Fund dari Brunei Darussalam, National Funds for Veteran dan National Social Security Fund dari Kamboja, National Social Security Fund dari Laos PDR, Employees Provident Fund (EPF) dan Social Security Organizations (SOCSO) dari Malaysia.
Kemudian Social Security Board dari Myanmar, Employees Compensation Commission, Govenrment Service Insurance System, dan Social Security System dari Filipina, Central Provident Fund Board dari Singapura, National Health Security Office dan Social Security Office dari Thailand, Viet Nam Social Security dari Vietnam, serta BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan dari Indonesia.
BPJS Ketenagakerjaan menjadi peraih penghargaan ASSA Recognition Awards satu-satunya dari Indonesia bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti dari SOCSO dan EPF dari Malaysia, Thailand, Filipina, dan lain sebagainya.
"Semoga dengan penghargaan yang diraih ini, BPJS Ketenagakerjaan terus mampu memberikan kontribusi positif baik di dalam maupun di luar negeri, agar perkembangan jaminan sosial di dunia, khususnya di Indonesia, semakin maju dan dapat mewujudkan universal coverage bagi seluruh pekerja," tutup Agus.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan bersama pemda Jateng bertekad kembali raih Paritrana
Baca juga: Berikan apresiasi, BPJS Ketenagakerjaan ajak senang-senang RS PLKK