Kendal (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis Kends UPVC mampu memenangi persaingan di era pasar bebas karena sudah mengantongi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 76 persen.
"Bahkan kami yakin Kends UPVC menang tender dibanding UPVC impor," kata Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi, Ditjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier saat membuka Bimtek SDM Industri UPVC dan Serah Terima Tanda Sah TKDN di Pabrik Kends UPVC Kendal, Selasa.
Ia mengatakan saat ini perusahaan terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka menangkap inovasi-inovasi baru terkait kesiapannya menghadapi revolusi industri 4.0 dunia.
"Lonjakan TKDN yang diperoleh Kends UPVC tahun ini tidak bisa lepas dari peran serta seluruh karyawan. Ini membuktikan bahwa kinerja yang dicapai perusahaan sungguh luar biasa," katanya.
Ia mengatakan manajemen mampu mengaplikasikan pengetahuan menjadi kemampuan yang benar-benar kompetitif.
Ia menilai SDM merupakan sektor yang penting untuk dikembangkan secara terus-menerus agar produktivitas tetap mampu bertahan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dunia. Menurut dia, dengan SDM yang memadai ketepatan dan kecepatan industri lebih terjaga.
"Apalagi pemerintah telah menerbitkan TKDN yang bertujuan antara lain melindungi industri dalam negeri," katanya.
Menurut dia, sejarah mencatat bahwa revolusi industri pertama ditandai dengan hadirnya mesin uap yang mampu menggeser penggunaan tangan.
"100 tahun kemudian muncul listrik dan mesin uap tertinggal, lalu komputerisasi di era tahun 1900-an. Dan kini muncul kecanggihan informasi teknologi yang seolah mensyaratkan semua elemen terhubung sehingga kemauan dan kebutuhan konsumen terpenuhi dengan cepat, tidak stagnan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Terryham Proplas Indonesia Syamsunar yang bertindak sebagai produsen Kends UPVC mengatakan persoalan SDM menjadi salah satu faktor penentu maju mundurnya perusahaan.
Oleh karena itu, dikatakannya, perusahaan terus berusaha meningkatkan kemampuan karyawan di berbagai bidang.
"Ini dilakukan perusahaan untuk secepat mungkin memenuhi kebutuhan konsumen. Sudah empat angkatan siswa SMK mengikuti diklat Kends UPVC, dari produksi, perakitan sampai penghitungan, mereka kami ajari dalam kurun waktu sebulan," katanya.
Ia berharap diklat tersebut mampu melahirkan tanaga-tenaga inti untuk mengembangkan UPVC.
"Meski kenyataannya mereka terlelap kembali dalam rutinitas belajar sehingga ilmu yang didapat soal UPVC pun pudar. Oleh karena itu, kami berharap agar pelajar SMK yang dikirimkan sudah kelas 3 atau sesudah mengikuti ujian kelulusan nasional sehingga langsung siap bekerja dan bergabung dengan perusahaan atau aplikator yang membutuhkan," katanya.
Baca juga: Produk Kends UPVC Diminta Mampu Bersaing dengan Jerman