Indramayu (ANTARA) - Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Balongan (SPPBB) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menolak keras pengalihan LNG Pertamina ke PGN, karena negara bisa kehilang pemasukan.
"Kami menolak keras rencana pelepasan bisnis LNG Pertamina ke PGN," kata Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Balongan Tri Wahyudi di Indramayu, Selasa.
Penolakan tersebut lanjut Wahyudi, karena ketika bisnis LNG Pertamina diserahkan ke PGN, maka jelas akan merugikan negara.
Sebab selama ini pemasukan LNG Pertamina ke Negara itu 100 persen, berbeda ketika yang mengelola adalah PGN sebab swasta termasuk asing memiliki saham sampai 43 persen.
"Apabila bisnis ini (LNG) yang sudah 50 tahun dipegang Pertamina dilepaskan ke mereka (PGN), maka negara akan rugi, sebab nanti tidak 100 persen lagi ke Negara," ujarnya.
Dia melanjutkan bahwa para pekerja menuntut agar pemerintah membatalkan rencana pelepasan LNG Pertamina ke PGN.
Dan ketika tuntutan pekerja tidak dituruti maka pihaknya akan melakukan aksi damai di Jakarta dengan membawa ribuan orang, bukan hanya dari Indramayu saja, namun semuanya.
"Dan ketika masih akan dilepaskan juga, kami sudah sepakat untuk mogok beroperasi," katanya setelah memimpin aksi damai di kawasan Kilang Balongan Indramayu.
Baca juga: PGN bangun terminal LNG di Jatim
Berita Terkait
Saat mantan Direktur Pertamina siap 'nyalon' bupati pada Pilkada Purbalingga
Senin, 29 April 2024 18:55 Wib
Pertamina Patra Niaga diganjar penghargaan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Senin, 29 April 2024 15:53 Wib
PT Pertamina kembali borong enam Best Community Program di Vietnam
Jumat, 26 April 2024 12:42 Wib
Ini kontribusi Komunitas Mom's Go Green Pertamina selamatkan lingkungan
Rabu, 24 April 2024 16:22 Wib
Mahmudah, "Kartini" masa kini yang 11 tahun "nyetir" truk tangki
Minggu, 21 April 2024 17:40 Wib
Pertamina Patra Niaga tambah 128.000 LPG 3 kg di Kota Semarang
Jumat, 19 April 2024 18:35 Wib
Kilang Cilacap pastikan operasional lancar saat libur dan cuti lebaran
Jumat, 19 April 2024 16:31 Wib
GM Kilang Cilacap sebut Idul Fitri dongkrak keikhlasan kelola energi
Rabu, 17 April 2024 9:34 Wib