200 peneliti muda ikuti perkemahan ilmiah remaja di Temanggung
Temanggung (ANTARA) - Sekurangnya 200 peneliti muda yang masih duduk di bangku SMP dan SMA dari 23 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengikuti kegiatan Perkemahan Ilmiah Remaja Regional Jawa Tengah di Kabupaten Temanggung.
Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nur Tri Aries Suestiningtyas di Temanggung, Senin mengatakan PIRR ini merupakan kerja sama antara Pemkab Temanggung dan LIPI.
"PIRR berlangsung selama lima hari pada 8-12 Juli 2019 dengan jumlah peserta mencapai 200 siswa, terdiri 14 SMP dan 43 SMA di Jateng," katanya.
Ia berharap PIRR ini menjadi pemicu lahirnya peneliti-peneliti muda andal yang mampu menghasilkan sebuah penelitian yang berguna bagi masyarakat
Ia mengatakan peserta akan melakukan penelitian seputar potensi di Kabupaten Temanggung, yakni di Embung Kledung, mata air Jumprit, kebun kopi robusta Desa Mergowati, sentra batik Tinularsih, dan tembakau srintil di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo.
"Selama lima hari para peserta akan melakukan penelitian di lima lokasi tersebut kemudian membuat karya ilmiah yang nantinya akan diserahkan ke Bappeda Kabupaten Temanggung," katanya.
Baca juga: LIPI bukukan flora di relief Candi Borobudur
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo mengatakan PIRR ini bertujuan untuk mengajak para remaja memenuhi rasa keingintahuannya tentang riset.
Ia menuturkan dengan mengikuti PIRR para peserta akan belajar bagaimana merancang sebuah penelitian, mendalami metodologi penelitian, dan menyusun karya tulis ilmiah yang benar hingga menjadi sebuah laporan penelitian yang menarik.
Ia mengatakan instruktur-instruktur dari LIPI akan memberikan pembinaan dan pemahaman mendasar mengenai metodologi penelitian ilmiah dan pemahaman mendasar mengenai metodologi penelitian ilmiah serta etika penelitian di bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.
Selain itu, katanya akan dilakukan pelatihan penelitian di lapangan dan pembimbingan untuk menulis karya tulis ilmiah, juga kegiatan sarasehan bagi guru pendamping.
"Kami berharap setiap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, yakni menyerap ilmu dari para pakar LIPI serta memanfaatkan kesempatan untuk mengenal Kabupaten Temanggung serta wadah saling kenal peserta dari 23 kabupaten/kota di Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: Peneliti: Medsos berpotensi semai bibit intoleransi dan radikalisme
Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nur Tri Aries Suestiningtyas di Temanggung, Senin mengatakan PIRR ini merupakan kerja sama antara Pemkab Temanggung dan LIPI.
"PIRR berlangsung selama lima hari pada 8-12 Juli 2019 dengan jumlah peserta mencapai 200 siswa, terdiri 14 SMP dan 43 SMA di Jateng," katanya.
Ia berharap PIRR ini menjadi pemicu lahirnya peneliti-peneliti muda andal yang mampu menghasilkan sebuah penelitian yang berguna bagi masyarakat
Ia mengatakan peserta akan melakukan penelitian seputar potensi di Kabupaten Temanggung, yakni di Embung Kledung, mata air Jumprit, kebun kopi robusta Desa Mergowati, sentra batik Tinularsih, dan tembakau srintil di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo.
"Selama lima hari para peserta akan melakukan penelitian di lima lokasi tersebut kemudian membuat karya ilmiah yang nantinya akan diserahkan ke Bappeda Kabupaten Temanggung," katanya.
Baca juga: LIPI bukukan flora di relief Candi Borobudur
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo mengatakan PIRR ini bertujuan untuk mengajak para remaja memenuhi rasa keingintahuannya tentang riset.
Ia menuturkan dengan mengikuti PIRR para peserta akan belajar bagaimana merancang sebuah penelitian, mendalami metodologi penelitian, dan menyusun karya tulis ilmiah yang benar hingga menjadi sebuah laporan penelitian yang menarik.
Ia mengatakan instruktur-instruktur dari LIPI akan memberikan pembinaan dan pemahaman mendasar mengenai metodologi penelitian ilmiah dan pemahaman mendasar mengenai metodologi penelitian ilmiah serta etika penelitian di bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.
Selain itu, katanya akan dilakukan pelatihan penelitian di lapangan dan pembimbingan untuk menulis karya tulis ilmiah, juga kegiatan sarasehan bagi guru pendamping.
"Kami berharap setiap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, yakni menyerap ilmu dari para pakar LIPI serta memanfaatkan kesempatan untuk mengenal Kabupaten Temanggung serta wadah saling kenal peserta dari 23 kabupaten/kota di Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: Peneliti: Medsos berpotensi semai bibit intoleransi dan radikalisme