Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta mengisahkan sejarah Kota Solo melalui Festival Kethoprak yang dilaksanakan pada 6-7 Juli 2019 di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
"Akan ada lima kelompok ketoprak yang membawakan cerita seputar berdirinya Kota Solo," kata Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Surakarta Mareta Dinar di Solo, Kamis.
Ia mengatakan lima kelompok kethoprak mewakili lima kecamatan yang ada di Surakarta. Lima kelompok ini akan dipentaskan secara beruntun dalam dua malam.
"Pada malam pertama dua kelompok akan membawakan lakon Geger Pecinan dan Bedhah Kartasura," katanya.
Sedangkan pada malam kedua, dikatakannya, tiga kelompok akan membawakan cerita kelanjutannya yang terdiri dari Boyong Kedhaton, Raden Mas Said, dan Perjanjian Giyanti.
"Dengan diurutkannya cerita ini penonton bisa lebih mudah memahami," katanya.
Sementara itu, Ketua panitia festival Budi Riyanto mengatakan para pemeran dalam festival kethoprak tersebut berasal dari kalangan muda.
"Maksimal berusia 40 tahun, tujuannya untuk mendorong regenerasi dalam kesenian tradisional ini," katanya.
Sedangkan untuk iringan musik, dikatakannya, menggunakan gamelan yang dimainkan secara langsung.
"Mereka yang terlibat semuanya merupakan seniman tradisional yang sudah cukup berpengalaman, salah satunya adalah pelawak asal Jawa Timur, Kirun," katanya.
Berita Terkait
Pemkot Pekalongan siagakan petugas SAR di 0ppTPS rawan banjir
Jumat, 15 November 2024 20:10 Wib
Pemkot Tegal canangkan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan
Jumat, 15 November 2024 20:10 Wib
Pemkot Magelang selalu mengevaluasi pelayanan publik
Jumat, 15 November 2024 13:18 Wib
Legislator minta Pemkot Semarang tingkatkan kesiapan hadapi musim hujan
Kamis, 14 November 2024 21:36 Wib
Magelang gelar pengawasan kearsipan untuk transparansi
Kamis, 14 November 2024 21:34 Wib
Pemkot Pekalongan panen padi di lahan terdampak rob
Kamis, 14 November 2024 17:45 Wib
Pemkot Pekalongan libatkan 1.246 satlinmas sukseskan Pilkada 2024
Rabu, 13 November 2024 21:45 Wib
Pemkot gelar pengawasan daerah untuk wujudkan pemerintahan akuntabel
Rabu, 13 November 2024 19:55 Wib