Solo (ANTARA) - Perhelatan "Solo International Performing Art" (SIPA) pada bulan September 2019 akan mengangkat isu sosial dengan tema "Art As A Social Action".
"Seni bukan hanya untuk ekspresi diri dan budaya tetapi juga bisa hadir sebagai perwujudan gerak isu sosial yang ada," kata Perwakilan Humas SIPA 2019 Iqbal di Solo, Senin.
Melalui SIPA 2019, pihaknya ingin membangun ruang berpikir yang interaktif antara penyelenggara, pelaku seni, dan para penikmat seni yang hadir dalam pertunjukan mendatang.
Ia mengatakan untuk tahun ini SIPA diselenggarakan selama tiga hari, yaitu 5-7 September 2019 di Benteng Vastenburg, Solo.
Sementara itu, ia mengakui untuk pelaksanaan kali ini ada beberapa perbedaan dari sisi pendekatannya hingga pemilihan maskot.
"Pada SIPA kali ini kami menggandeng sosok generasi muda asli Solo yang mengawali karirnya di Solo dan juga sedang meniti karir dengan karya-karya barunya untuk Kota Solo, yaitu Elizabeth Sudira," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Elizabeth Sudiro yang akrab disapa Eliz tersebut mengaku terhormat memperoleh kepercayaan sebagai maskot SIPA 2019.
"Ini tanggung jawab yang cukup besar, jadi saya juga harus bisa memberikan kontribusi terbaik untuk SIPA 2019," katanya.
Ia mengatakan salah satu kontribusi yang diberikan pada pelaksanan tersebut, yaitu dengan menciptakan lagu secara khusus dengan judul Sukaria.
"Melalui lagu ini saya ingin memberi pesan bahwa kesenian memiliki kekuatan besar untuk menghibur dan memberikan suka ria pada masyarakat luas. Harapannya mampu menyatukan masyarakat dalam keharmonisan, toleransi, dan kedamaian agar mampu membuat dunia lebih indah," katanya.