Karanganyar (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi kediaman Wagiyo, salah seorang guru sekolah dasarnya saat bersekolah di SD Negeri 2, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Kunjungan silaturahmi itu dilakukan Gubernur Ganjar di sela pelaksanaan gelar griya (open house) yang berlangsung di Kabupaten Karanganyar, Jumat.
Gubernur Ganjar mengunjungi rumah Wagiyo Suratno di Dukuh Krangean RT 01 RW 01 Desa Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, dengan membonceng sepeda motor dengan menempuh waktu perjalanan sekitar 10 menit dari tempatnya menggelar open house.
Mengetahui kedatangan orang nomor satu di Jateng itu di kediamannya, Wagiyo bersama keluarganya langsung menyambut dengan hangat.
Pertemuan antara murid dengan guru itu berlangsung penuh bahagia sekaligus haru, dimana keduanya saling bercengkrama melepas kangen serta bercanda mengingat kenangan masa lampau.
Wagiyo yang berusia 70 tahun itu menceritakan bahwa dirinya berkesempatan mengajar Ganjar selama dua tahun yakni saat duduk di kelas 2 dan 3 SD.
Dibanding dengan teman-temannya, lanjut dia, Wagiyo menilai Ganjar sangat berbeda dan merupakan anak yang rajin, cerdas, santun, serta tertib.
"Saya tahu dan ingat betul karena selain guru saya ini wali kelasnya. Mas Ganjar itu juara satu selama saya ajar, jadi dua tahun berhasil juara satu. Pribadinya juga santun, sopan dan tidak 'neko-neko', Ini benar lho, saya ini tidak mengada-ada karena dari 28 murid sekelasnya, Mas Ganjar ini memang paling menonjol," ujarnya.
Wagiyo juga mengungkapkan bahwa masa kecil Ganjar tergolong anak desa biasa yang berasal dari keluarga pas-pasan, seringkali tidak menggunakan sepatu (nyeker) saat berangkat ke sekolah.
"Tapi keterbatasan itu tidak menghalanginya untuk berprestasi. Anaknya juga rajin karena setiap ada pekerjaan rumah selalu digarap dengan baik, nilainya juga bagus, saya masih ingat betul nilai mata pelajaran kewarganegaraannya mencapai 9, nilai IPS-nya juga sangat tinggi," katanya.
Wagiyo mengaku sangat bangga dan terharu karena meski mantan muridnya telah menjadi pejabat penting, tapi yang bersangkutan tidak lupa kepada orang-orang pernah berjasa dalam hidupnya.
"Saya tentu bangga, anak saya yang sudah berhasil, masih ingat sama gurunya. Senang sekali, bangga pokoknya, meski sudah jadi gubernur tidak lupa sama saya. Anak seperti Mas Ganjar ini jarang sekali, mungkin seribu berbanding satu. Terima kasih sudah mau mengunjungi saya," ujarnya.
Tidak lupa, Wagiyo terus mendoakan Ganjar agar tetap sehat dan sukses dalam menapaki kariernya serta menjadi pemimpin yang sukses, amanah, dan tetap menjadi pribadi yang santun.
Sementara itu, Gubernur Ganjar mengatakan bahwa Wagiyo merupakan seorang pejuang yang luar biasa karena menjadi seorang guru sejak usianya masih muda yakni pada sekitar tahun 1967 yang hanya lulusan SMP, namun tidak pernah berhenti untuk belajar.
"Beliau ini pantang menyerah dan terus berjuang untuk merengkuh pendidikan tinggi. Beliau kursus dan sekarang sudah lulus S2, dari dulu mengajar SD saya, beliau sekarang pensiunnya di SMA," katanya.
Ganjar sengaja bersilaturahmi ke kediaman Wagiyo untuk berterima kasih dan mengenang jasa-jasa yang telah diberikannya karena bagaimanapun salah seorang guru di bangku SD itu merupakan orang yang telah berjasa pada dirinya.
"Ini momentum untuk mengenang jasa dari mereka yang telah berkontribusi, setidaknya pada diri saya. Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Wagiyo yang telah memberikan ilmu kepada saya. Alhamdulillah beliau masih sehat, hari ini saya bertemu dengan beliau dan keluarganya," ujar Ganjar.