Semarang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah hingga 28 April 2019.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo di Semarang, Jumat, mengatakan cuaca ekstrem yang mungkin terjadi itu meliputi hujan lebat disertai angin kencang yang juga dimungkinkan disertai petir.
Menurut dia, cuaca ekstrem tersebut terjadi akibat aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase basah.
"Aktivitas MJO pada fase basah dipredikai cukup signifikan dalam satun pekan ke depan," kata dia.
Kondisi itu, kata dia, bisa meningkatkan suplai massa udara basah di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa Tengah.
BMKG memprakirakan 24 kabupaten dan kota di Jawa Tengah akan terdampak cuaca ektrem tersebut. Jateng meliputi 35 kabupaten dan kota.
Cuaca ekstrem tersebut, kata dia, juga akan berdampak terhadap gelombang tinggi di pesisir selatan Jawa Tengah.
"Tinggi gelombang hingga beberapa hari ke depan diperkitakan mencapai 2,5 hingga tiga meter," kata dia.
Achadi meminta mewaspadai terjadinya potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem tersebut.