Semarang (ANTARA) - Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha mengatakan kelambanan web KPU bukan karena serangan peretas, melainkan lalu lintas (traffic) makin padat setelah hari-H pencoblosan pemilu serentak, Rabu (17/4).
"Traffic sedang banyak-banyaknya masuk secara berbarengan sehingga terkesan aksesnya lambat atau beberapa orang yang koneksinya lambat terkesan tidak bisa terkoneksi," kata Pratama Persadha menjawab pertanyaan ANTARA di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Pratama yang pernah menjadi Ketua Tim Lembaga Sandi Negara (sekarang BSSN) Pengamanan Teknologi Informasi (TI) KPU pada Pemilu 2014 mengatakan bahwa saat ini KPU sepertinya sedang memperkuat sistemnya, terutama di laman https://pemilu2019.kpu.go.id.
"Laman ini digunakan untuk publikasi hasil penghitungan suara Pemilu 2019," kata Pratama yang juga dosen Etnografi Dunia Maya pada Program Studi S-2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pratama lantas berharap KPU bisa melakukan tuning system (sistem penyetelan) dengan baik atau bukan mencari jalan pintas mem-bypass sistem pengamanannya. Misalnya, melakukan tuning terhadap Web Application Firewall guna melindungi aplikasi webnya.
Berita Terkait
Bappebti blokir 1.075 domain situs web berentitas ilegal bidang perdagangan berjangka komoditi
Jumat, 7 Juli 2023 9:45 Wib
AMSI gelar IDC 2022, bahas Web 3.0
Senin, 21 November 2022 8:22 Wib
Ajak generasi muda peduli lingkungan, BLDF luncurkan "Jumpa"
Jumat, 11 Maret 2022 6:21 Wib
Jangan sampai situs web pemerintah jadi korban kejahatan dunia maya
Jumat, 22 Oktober 2021 9:00 Wib
Pakar: Aksi "deface website" tunjukkan keamanan web lemah
Senin, 24 Agustus 2020 21:17 Wib
91 juta akun diobral lewat "dark web", segera ganti "password" aktifkan OTP
Minggu, 3 Mei 2020 19:48 Wib
Pendiri Instagram buat situs web untuk lacak penyebaran COVID-19
Minggu, 19 April 2020 13:05 Wib
Pakar: Pemerintah baru blokir domain situs togel
Minggu, 8 Maret 2020 13:12 Wib