Solo (ANTARA) - Bank Negara Indonesia (BNI) Surakarta akan menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp116 miliar pada tahun ini seiring dengan makin besarnya pangsa pasar di Kota Solo
"Untuk pembiayaan rumah selalu meningkat karena pangsa pasar dan potensi di Kota Solo besar. Target tahun ini naik 60 persen jika dibandingkan tahun lalu," kata Kepala BNI Cabang Slamet Riyadi Surakarta Fahrurrazi di sela-sela penandatanganan akad kredit massal area Soloraya yang dipusatkan di BNI Kantor Cabang Slamet Riyadi Surakarta, Sabtu.
Ia mengatakan khusus di Kota Solo pada kegiatan tersebut ada delapan pengembang dan 17 debitur yang dilibatkan. Untuk debitur tersebut, 15 di antaranya merupakan debitur rumah sederhana atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dan dua yang lain reguler.
"Kalau debitur sebelumnya sudah banyak, 17 ini yang melakukan penandatanganan pada hari ini," katanya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program satu juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Di Solo kami kerja sama dengan banyak pengembang rumah sederhana. Untuk pemasaran juga kami lakukan bersama dan permintaan terus meningkat karena dari sisi kebutuhan rumah juga terus meningkat. Selain itu, kemudahan akses dari pemerintah serta BNI juga turut andil," katanya.
Ia berharap ke depan BNI Cabang Surakarta bisa mengadakan akad massal khusus di Area Soloraya dengan melibatkan lebih banyak pengembang khususnya rumah sederhana.
"Mengingat kebutuhan di Area Soloraya tinggi, dengan dilibatkannya lebih banyak pengembang maka kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi," katanya.
Sementara itu, secara nasional BNI kembali menggagas penandatanganan 1.946 akad KPR secara serempak di sekitar 86 kota di seluruh Indonesia.