Jakarta (Antaranews Jateng) - Ketua Program Percepatan dan Pengembangan Kendaraan Listrik, Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk bersaing di segmen mobil listrik jika fokus pada jenis kendaraan berbasis baterai.
Satryo mengatakan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai mendukung kepentingan nasional karena Indonesia akan memiliki pabrik baterai di Morowali, Sulawesi Tengah. Sejumlah investor asing juga berniat membangun pabrik baterai di sana, sejalan dengan akselerasi pengembangan kendaraan listrik Tanah Air.
"Fokusnya pada listrik baterai. Kenapa? karena lewat teknologi itu Indonesia punya peluang bersaing dengan negara lain," kata Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam acara Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia di BSD City, Tangerang, Rabu.
Guru Besar Institut Teknologi Bandung itu mengatakan, pemangku kepentingan dan pemerintah dapat mendukung pengembangan mobil listrik berbasis baterai, dengan mengundang investor lain untuk membangun produksinya di Tanah Air.
Sebagai informasi, mobil listrik memiliki banyak jenis, mulai dari hybrid, PHEV, baterai, hingga fuel cell.
"Maka mobil listrik secara nasional itu yang menggunakan baterai, yang hibrid dan lainnya itu di luar ini," katanya. "Ini mengutamakan kepentingan nasional."
Baca juga: Kemenperin bidik Jepang investasi baterai kendaraan listrik
Terkait dengan percepatan kendaraan listrik, ia menyarankan agar ada investasi senilai Rp1 triliun untuk baterai sepeda motor listrik dengan kapasitas produksi 120ribu unit per tahun.
Sedangkan untuk baterai mobil, menurut dia, membutuhkan investasi hingga Rp5 triliun untuk produksi 60ribu unit baterai dalam setahun.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan pabrik baterai itu sudah siap beroperasi dalam 16 bulan ke depan.
"Dalam 16 bulan, bahan baku baterai sudah ada di Indonesia," kata Putu yang hadir mewakili Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto.
Ia memastikan, segala persiapan menuju produksi baterai mobil listrik sudah sangat dekat.
"Jadi kami sudah mengundang investasi untuk sel baterainya. Jadi kalau berjalan lancar, persiapan kita sudah sangat dekat," pungkas dia.
Baca juga: Toyota-Panasonic dirikan perusahaan bersama garap baterai otomotif