Solo (Antaranews Jateng) - Permintaan lampion di Kota Solo, Jawa Tengah, mengalami kenaikan hingga enam kali lipat dibandingkan hari biasa seiring dengan mendekatinya perayaan Imlek 2019.
"Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu rata-rata kenaikannya sekitar 10 persen," kata salah seorang perajin lampion di Kota Solo Hanif Marimba di Solo, Senin.
Ia mengatakan sejauh ini sudah memproduksi sekitar 4.000 lampion. Menurut dia, nantinya jelang Imlek produksi akan bertambah.
Dari seluruh lampion yang sudah dijualnya tersebut, 1.000 di antaranya khusus untuk memenuhi permintaan di Kota Solo.
"Makin dekat dengan Imlek, permintaan akan makin meningkat. Bahkan tidak hanya dari Solo tetapi juga dari daerah lain," katanya.
Beberapa permintaan dari luar kota, di antaranya Bandung, Bali, dan Jakarta. Ia mengatakan untuk lampion produksinya dijual dengan mulai dari Rp25.000-350.000, tergantung dari besar kecilnya ukuran lampion.
"Yang paling kecil ukurannya 25 cm, sedangkan untuk yang paling besar berdiameter 1 meter," katanya.
Ia mengatakan untuk kapasitas produksi dalam satu harinya sekitar 200-300 lampion.
Sebelumnya, Ketua Panitia Imlek 2019 Sumartono Hadinoto mengatakan dalam rangka memeriahkan perayaan Imlek tersebut akan ada pemasangan lampion 12 shio, neon boks 12 shio, pemasangan gapura Imlek, dan sebanyak 5.000 lampion.
"Untuk pemasangan lampion ini dilakukan di Komplek Pasar Gede, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Urip Sumoharjo. Untuk uji coba lampu akan dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2019," katanya.