Bupati Batang, Wihaji, di Batang, Selasa, mengatakan bahwa proyek pembangunan fisik pada 2018 sudah dapat diselesaikan 100 persen sesuai dengan kontrak dan tanpa ada masalah, serta secara kualitas lolos dari segi uji laboratorium.
"Hanya ada penambahan waktu (pembangunan proyek). Akan tetapi secara substansi tidak ada masalah, beda dengan tahun sebelumnya yang sempat ada proyek yang mandeg (berhenti)," katanya.
Ia mengatakan, untuk menuntaskan program pembangunan infrastruktur pada 2019, Pemkab Batang akan mempercepat waktu lelang proyek, terutama pada dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) agar ada peluang tambahan waktu perbaikan saat jika ada masalah.
"Yang jelas pada 2019, kami akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang tersebar di 15 kecamatan, terutama pada akses jalan menuju ke objek wisata," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Batang, Ketut Mariadji mengatakan, Pemkab telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur sepanjang sekitar 26 kilometer dan dua pembangunan jembatan penghubung yaitu Pandansari-Karangdadap dan jembatan Prigi Subah.
Untuk menyelesaikan jembatan penghubung Desa Pandansari (Kabupaten Batang)- Karangdadap (Kabupaten Pekalongan), kata dia, Pemkab Batang mendapat kucuran dana bantuan dari Pemprov Jateng sebesar Rp3,8 miliar.
"Adapun nilai anggaran pembangunan infrastruktur jalan mencapai Rp44 miliar yang berasal dari APBD Batang sebesar Rp23 miliar, bantuan Pemprov Jateng Rp4 miliar, serta bantuan dana alokasi khusus (DAK) Rp17 miliar," katanya.
Menurut dia, pada 2019 ada kenaikan yang signifikan untuk pembangunan infrastruktur yang nilainya anggaran dari APBD II mencapai Rp70 miliar.
"Anggaran sebesar itu, nantinya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di 15 kecamatan, Adapun untuk perbaikan jalan objek wisata antara lain akses menuju objek wisata Jurug Genting, Pantai Jodo, jalan Deles, Gerlang, jalan Alun-Alun Limpung menuju Tersono, ?dan penataan trotoar Jalan Gajah Mada Batang," katanya.