Klaten - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (BPCB Jateng) dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta mewakili Indonesia berkesempatan menghadiri Forum The 31st Technical Session and 25th Plenary Session of the International Coordinating Committee for the Safeguarding and Development of the Historic Site of Angkor (ICC-Angkor) di Siem Reap, Kamboja.
ICC-Angkor merupakan forum yang dihadiri para ahli seperti ahli arsitektur, ahli teknik, ahli pemugaran, ahli arkeologi, ahli antropologi, dan ahli teknis diberbagai bidang ilmu lainnya untuk dapat bertukar pengalaman dan ilmu untuk melestarikan dan mengembangkan Angkor.
Dua perwakilan dari BPCB yang hadir pada Forum The 31st Technical Session and 25th Plenary Session of the International Coordinating Committee for the Safeguarding and Development of the Historic Site of Angkor (ICC-Angkor) yakni Putu Dananjaya (BPCB Jateng) dan Yoses Tanzaq.
Forum yang berlangsung di awal Desember 2018 dan dilaksanakan di Sokha Siem Reap Resort & Convention Centre tersebut menjadi sangat istimewa karena dibuka secara langsung oleh Perdana Menteri Kerajaan Kamboja Hun Sen.
Forum yang dilaksanakan selama dua hari tersebut diikuti kurang lebih 500 delegasi yang berasal dari Kamboja dan negara-negara yang pernah terlibat dalam pelestarian Angkor termasuk Indonesia.
Sejak hari pertama dan kedua forum diisi oleh penyampaian hasil penelitian tim ahli dari berbagai negara dan hal yang cukup membanggakan ketika bendera Indonesia berkibar di areal forum dan Indonesia juga disebut dalam pameran yang juga dilaksanakan di venue sebagai negara yang pernah membantu dalam memugar Gapura di Royal Palace.
Indonesia melalui ITASA (Indonesia Team for Safeguarding Angkor) juga melatih generasi muda Kamboja dalam pemugaran. Seluruh rangkaian forum ditutup dengan acara gala dinner di Elephant Terrace dan dihadiri oleh Raja Kerajaan Kamboja Norodom Sihamoni.