Nelayan Juana Pati pilih melelang ikannya di TPI Pekalongan
Pekalongan (Antaranews Jateng) - Hasil lelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama 2 hari terakhir ini didominasi oleh nelayan asal Juana, Kabupaten Pati karena sejumlah pertimbangan.
Kepala TPI Kota Pekalongan TPI Kota Pekalongan Sanusi Mochtar di Pekalongan, Minggu, mengatakan para nelayan Juana lebih memilih melelangkan hasil tangkapan ikan di TPI Pekalongan karena harga ikan lebih bagus dan dibayar kontan.
"Hasil tangkapan ikan oleh nelayan Juana yang dilelang di TPI memang tidak menggunakan kapal namun dengan sebuah truk. Mereka lebih memilih melelangkan ikannya di TPI Pekalongan karena faktor harga dan harga ikan lebih bagus dan dibayar kontan," katanya.
Menurut dia, selama sepakan terakhir ini, aktivitas lelang ikan di TPI masih relatif ramai meski hanya didoninasi oleh para nelayan Juana Pati dan kapal nelayan jenis "obor" yang memiliki bobot di bawah 30 grostone.
Produksi lelang ikan di TPI, kata dia, rata-rata masih mencapai sekitar Rp400 juta per hari atau turun di banding sebelumnya yang rata-rata mampu mencapai sekitar Rp750 juta per hari.
"Kendati demikian, aktivitas lelang ikan ini diperkirakan akan ramai pada pertengahan Desember hingga akhir Desember 2018 karena saat ini banyak kapal di atas 30 GT masih berada di laut," katanya.
Ia mengatakan dengan ketersediaan ikan di TPI yang cenderung menurun berpengaruh terhadap kenaikan harga ikan seperti layang yang semula Rp13 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp15 ribu per kilogram naik menjadi Rp19 ribu/ kilogram.
"Kendati, produksi ikan di TPI agak menurun namun kami tetap optimistis target PAD 2019 dari sektor perikanan bisa tercapai, atau setidaknya mendekati pencapaian target," katanya.
Ia mengatakan aktivitas lelang di TPI diperkirakan akan mulai sepi pada Januari 2019 karena pada bulan itu sedang memasuki musim barat.
"Pada musim itu, nelayan akan kesulitan menebar jaring karena kondisi laut terjadi gelombang tinggi dan angin kencang, serta membahayakan jiwa para nelayan," katanya.
Kepala TPI Kota Pekalongan TPI Kota Pekalongan Sanusi Mochtar di Pekalongan, Minggu, mengatakan para nelayan Juana lebih memilih melelangkan hasil tangkapan ikan di TPI Pekalongan karena harga ikan lebih bagus dan dibayar kontan.
"Hasil tangkapan ikan oleh nelayan Juana yang dilelang di TPI memang tidak menggunakan kapal namun dengan sebuah truk. Mereka lebih memilih melelangkan ikannya di TPI Pekalongan karena faktor harga dan harga ikan lebih bagus dan dibayar kontan," katanya.
Menurut dia, selama sepakan terakhir ini, aktivitas lelang ikan di TPI masih relatif ramai meski hanya didoninasi oleh para nelayan Juana Pati dan kapal nelayan jenis "obor" yang memiliki bobot di bawah 30 grostone.
Produksi lelang ikan di TPI, kata dia, rata-rata masih mencapai sekitar Rp400 juta per hari atau turun di banding sebelumnya yang rata-rata mampu mencapai sekitar Rp750 juta per hari.
"Kendati demikian, aktivitas lelang ikan ini diperkirakan akan ramai pada pertengahan Desember hingga akhir Desember 2018 karena saat ini banyak kapal di atas 30 GT masih berada di laut," katanya.
Ia mengatakan dengan ketersediaan ikan di TPI yang cenderung menurun berpengaruh terhadap kenaikan harga ikan seperti layang yang semula Rp13 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp15 ribu per kilogram naik menjadi Rp19 ribu/ kilogram.
"Kendati, produksi ikan di TPI agak menurun namun kami tetap optimistis target PAD 2019 dari sektor perikanan bisa tercapai, atau setidaknya mendekati pencapaian target," katanya.
Ia mengatakan aktivitas lelang di TPI diperkirakan akan mulai sepi pada Januari 2019 karena pada bulan itu sedang memasuki musim barat.
"Pada musim itu, nelayan akan kesulitan menebar jaring karena kondisi laut terjadi gelombang tinggi dan angin kencang, serta membahayakan jiwa para nelayan," katanya.