Washington (Antaranews Jateng) - Produsen mobil Amerika Serikat, Ford, mengumumkan rencana mengurangi jumlah tenaga kerjanya di seluruh dunia sebagai lanjutan atas rencana restrukturisasi besar-besaran yang mereka umumkan pada pertengahan 2018.
"Kami berada pada tahap awal re-organisasi tenaga bergaji global demi mendukung tujuan strategis perusahaan, menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis dan memberdayakan, dan menjadi lebih tepat untuk berbisnis," kata Ford, Jumat (5/10) malam waktu setempat, dilansir Reuters.
"Re-organisasi akan menghasilkan pengurangan jumlah pegawai dari waktu ke waktu dan ini akan bervariasi berdasarkan tim dan lokasi. Kami akan mengumumkan lebih spesifik pada waktu yang tepat," tambah pengumuman itu.
Pada 25 Juli, Ford mengumumkan akan membenahi operasi perusahaan agar menghasilkan dana sebesar 11 miliar dolar AS dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
Di sisi lain, saat itu perusahaan tidak mengatakan apakah langkah tersebut akan berdampak pada PHK atau penutupan pabrik, melainkan hanya mengindikasikan sebuah proses perubahan dalam struktur perusahaan.
Pada April, Ford juga mengejutkan banyak pihak dengan memangkas target dan mengumumkan rencana menghentikan produksi dan penjualan sedan di Amerika Utara, menyusul melonjaknya permintaan kendaraan sport dan truk ukuran menengah.
Baca juga: Produksi Ford Focus di Argentina akan dihentikan pada 2019