Jakarta (Antaranews Jateng) - Salah satu zat yang bisa membantu mengobati serangan migrain adalah kafein. Namun, berhati-hatilah karena bila berlebihan bukannya migrain menghilang, namun justru memicu gejala sakit kepala.
The American Migraine Foundation merekomendasikan bahwa orang-orang yang terkena migrain membatasi asupan kafein harian mereka hingga 200 miligram (mg).
Perlu Anda catat, mengonsumsi kafein secara teratur lebih dari 100 mg sehari merupakan faktor risiko terjadinya sakit kepala.
Selain kafein, makanan seperti roti putih, biskuit dan pir bisa membantu meminimalkan mual selama serangan migrain. Beberapa bahan alami seperti peppermint, jahe juga dapat meredakan gejala migrain.
Baca juga: Daftar makanan yang ringankan migrain
Kejadian migrain bervariasi dari orang ke orang, jadi ada jenis makanan yang bermanfaat bagi satu orang namun mungkin tidak cocok untuk yang lain.
Menurut Association of Migraine Disorders, kurang dari 30 persen orang yang mengalami migrain mengidentifikasi pemicunya terkait makanan. Dalam kasus yang melibatkan diet, orang dapat menghindari makanan yang bisa memicu migrain dan membantu mengontrol rasa sakit serta mengurangi frekuensi atau tingkat keparahan migrain mereka.
Cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter dan ahli diet untuk menentukan rencana diet pencegahan migrain yang efektif. Demikian seperti dilansir Medical News Today.
The American Migraine Foundation merekomendasikan bahwa orang-orang yang terkena migrain membatasi asupan kafein harian mereka hingga 200 miligram (mg).
Perlu Anda catat, mengonsumsi kafein secara teratur lebih dari 100 mg sehari merupakan faktor risiko terjadinya sakit kepala.
Selain kafein, makanan seperti roti putih, biskuit dan pir bisa membantu meminimalkan mual selama serangan migrain. Beberapa bahan alami seperti peppermint, jahe juga dapat meredakan gejala migrain.
Baca juga: Daftar makanan yang ringankan migrain
Kejadian migrain bervariasi dari orang ke orang, jadi ada jenis makanan yang bermanfaat bagi satu orang namun mungkin tidak cocok untuk yang lain.
Menurut Association of Migraine Disorders, kurang dari 30 persen orang yang mengalami migrain mengidentifikasi pemicunya terkait makanan. Dalam kasus yang melibatkan diet, orang dapat menghindari makanan yang bisa memicu migrain dan membantu mengontrol rasa sakit serta mengurangi frekuensi atau tingkat keparahan migrain mereka.
Cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter dan ahli diet untuk menentukan rencana diet pencegahan migrain yang efektif. Demikian seperti dilansir Medical News Today.