Magelang - Mahasiswa semester VII Politeknik Pembangunan Pertanian (dahulu Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian - STPP) Magelang, Jawa Tengah menyusun matrikulasi pembelajaran yang dimulai akhir September 2018 dan dijadwalkan praktik membuat brooder bersama Kepala Laboratorium Ternak Unggas Nur Prabewi, S.Pt, M.P.
Brooder merupakan alat pemanas yang merupakan salah satu komponen brooding (induk buatan) pada DOC (day old chicke/anak ayam umur sehari) maupun DOD. Yang dibuat mahasiswa hari ini merupakan brooder berukuran diameter 3 meter dengan kapasitas untuk 300 DOC. Alat dibuat dari chickguard (pelindung ayam) dengan lebar 50 cm dan menggunakan Gasolex berkapasitas untuk 500 DOC.
"Besaran kapasitas Gasolex memengaruhi perkembangan tubuh DOC sehingga berpengaruh juga terhadap performance produksi," ujar dia.
DOC dipantau selama 3 minggu dengan tiga pengaturan suhu yang berbeda. Minggu pertama suhu diatur 35 derajat Celcius, yang dimaksudkan untuk memaksimalkan pertumbuhan sel.
Minggu kedua suhu diatur pada 33 derajat untuk perkembangan sel, dan minggu terakhir diatur dengan suhu 29 derajat Celcius guna laju pertumbuhan yang maksimal, papar Nur Prabewi, dosen pengampu Mata Kuliah Ternak Unggas dan Aneka Ternak.
"Pada minggu kedua Gasolex diatur dengan suhu 33 derajat, suhu standar untuk perkembangan sel saluran, sel pernapasan dan sistem kekebalan. Jika suhu yang digunakan tidak sesuai, DOC dapat mengalami gangguan perkembangan sel sehingga menjadi kerdil," katanya.
Anak ayam menetas tanpa induknya sebagaimana pada suhu pembibitan perlu disediakan induk buatan/pengganti induk/brooder agar anak ternak ayam senantiasa merasa nyaman sehingga dapat tumbuh secara optimal. (Polbangtan/tantyanuar)