Vermaelen: Prancis akan jadi lawan yang berat
Moskow (Antaranews Jateng) - Belgia akan sangat kecewa jika mereka gagal memenangi Piala Dunia 2018, kata pemain bertahan, Thomas Vermaelen, Minggu, yang merupakan pengakuan langsung pertama dari keyakinan tim mengenai kemampuan mereka menjadi juara di Rusia.
Sementara para pemain lain tetap mempertahankan mantra lama memenangi satu demi satu pertandingan dalam turnamen itu, bek berusia 32 tahun itu menjelaskan pandangannya dengan tegas fokus pada pertandingan final yang akan digelar di Stadion Luzhniki, Moskow, Sabtu mendatang.
"Kami sangat ingin untuk mencapai final dan terus melaju dan meraih kemenangan, karena jika itu tidak terjadi, itu akan selamanya menjadi kekecewaan. Ambisi kami adalah untuk terus melaju dan memenangi final," kata Vermaelen dalam jumpa pers, sekitar 48 jam menjelang pertandingan semifinal melawan Prancis, di St Petersburg.
Bahasa Prancis merupakan bahasa ibu di Belgia selain bahasa Belanda.
"Tentu saja saya meyakininnya, terutama saat kami menemukan diri kami sendiri di semifinal dengan menyingkirkan salah satu dari favorit teratas."
"Kami juga sudah menunjukkan kami dapat bermain sepak bola yang menarik, kami bangkit dari beberapa momen sulit melawan Jepang. Akan tidak masuk untuk mengatakan kami tidak percaya."
Kemenangan pada hari Jumat atas Brazil 2-1 pada perempat final itu melanjutkan kebangkitan mereka yang berbuah kemenangan atas Jepang. Saat itu Belgia tertinggal dua gol saat pertandingan tersisa 30 menit, tapi kemudian akhirnya menang 3-2 pada pertandingan 16 besar tersebut.
Vermaelen yakin Prancis akan menjadi lawan yang lebih berat dibanding juara dunia lima kali, Brazil.
"Prancis salah satu tim favorit sebelum Piala Dunia dan saya pikir pertandingan akan lebih berat dibanding Brazil karena kualitas individu mereka," katanya.
"Menurut saya mereka jauh lebih kuat dalam pertahanan, saya merasa ini akan menjadi pergumulan yang keras."
Dia mengkhusukan rekan setim Barcelona dia, Samuel Umtiti. "Dia cepat dan kuat, seorang bek yang lengkap," kata Vermaelen.
Tapi Belgia mengandalkan para pemain bintang yang mereka miliki, di antaranya Eden Hazard dan Kevin De Bruyne.
"Bagi kami untuk akhirnya mengalahkan lawan yang tangguh adalah karena pengalaman yang kami ambil dari turnamen-turnamen sebelumnya, dan juga perkembangan para pemain kami di klub-klub mereka," kata Vermaelen.
Sementara para pemain lain tetap mempertahankan mantra lama memenangi satu demi satu pertandingan dalam turnamen itu, bek berusia 32 tahun itu menjelaskan pandangannya dengan tegas fokus pada pertandingan final yang akan digelar di Stadion Luzhniki, Moskow, Sabtu mendatang.
"Kami sangat ingin untuk mencapai final dan terus melaju dan meraih kemenangan, karena jika itu tidak terjadi, itu akan selamanya menjadi kekecewaan. Ambisi kami adalah untuk terus melaju dan memenangi final," kata Vermaelen dalam jumpa pers, sekitar 48 jam menjelang pertandingan semifinal melawan Prancis, di St Petersburg.
Bahasa Prancis merupakan bahasa ibu di Belgia selain bahasa Belanda.
"Tentu saja saya meyakininnya, terutama saat kami menemukan diri kami sendiri di semifinal dengan menyingkirkan salah satu dari favorit teratas."
"Kami juga sudah menunjukkan kami dapat bermain sepak bola yang menarik, kami bangkit dari beberapa momen sulit melawan Jepang. Akan tidak masuk untuk mengatakan kami tidak percaya."
Kemenangan pada hari Jumat atas Brazil 2-1 pada perempat final itu melanjutkan kebangkitan mereka yang berbuah kemenangan atas Jepang. Saat itu Belgia tertinggal dua gol saat pertandingan tersisa 30 menit, tapi kemudian akhirnya menang 3-2 pada pertandingan 16 besar tersebut.
Vermaelen yakin Prancis akan menjadi lawan yang lebih berat dibanding juara dunia lima kali, Brazil.
"Prancis salah satu tim favorit sebelum Piala Dunia dan saya pikir pertandingan akan lebih berat dibanding Brazil karena kualitas individu mereka," katanya.
"Menurut saya mereka jauh lebih kuat dalam pertahanan, saya merasa ini akan menjadi pergumulan yang keras."
Dia mengkhusukan rekan setim Barcelona dia, Samuel Umtiti. "Dia cepat dan kuat, seorang bek yang lengkap," kata Vermaelen.
Tapi Belgia mengandalkan para pemain bintang yang mereka miliki, di antaranya Eden Hazard dan Kevin De Bruyne.
"Bagi kami untuk akhirnya mengalahkan lawan yang tangguh adalah karena pengalaman yang kami ambil dari turnamen-turnamen sebelumnya, dan juga perkembangan para pemain kami di klub-klub mereka," kata Vermaelen.