Solo (Antaranews Jateng) - National Paralympic Committee (NPC) Indonesia menargetkan bisa merebut dua medali emas cabang atletik pada pesta olahraga disabilitas Asian Para Games (APG) 2018 di Jakarta pada Oktober mendatang.
"Indonesia menargetkan untuk cabang olahraga atletik merebut dua emas, tetapi atletnya diharapkan bisa meraih lebih dari itu," kata pelatih atletik nasional Indonesia, Slamet Widodo, seusai latihan di Stadion Sriwedari Solo, Jateng, Rabu.
Menurut Slamet Widodo, NPC Indonesia cabang atletik telah menyiapkan 53 atlet, terdiri dari 35 putra dan 18 putri, yang akan mengikuti sekitar 90 nomor yang dipertandingkan.
"Dua emas untuk Indonesia diharapkan dari nomor lari 200 meter T47 putra dengan atlet Nur Feri Pradana, dan 400 meter T20 putra atas nama Filipus," kata Slamet Widodo.
Namun, kata Slamet Widodo, Indonesia masih mempunyai peluang untuk bisa menambah emas antara lain dari nomor tolak peluru putri, lari 4x400 meter T20 putra, lari 400 meter T47 putra, lari 100 meter T11 putra, lompat jauh putri T20, dan lempar lembing F54 putra.
Ia mengatakan, untuk cabang atletik ini yang menjadi saingan terberat khusus nomor lari dan lompat antara lain dari Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Sedangkan pesaing untuk lomba lempar dari India, Iran dan Uzbekistan, karena mereka memiliki atlet dengan segudang pengalaman.
Kendati demikian, Indonesia sebagai tuan rumah akan lebih diuntungkan dari sisi mental dan motivasi atlet yang lebih baik. Cabang atletik pada pelatnas saat ini sudah masuk tahap latihan persiapan khusus antara lain soal kekuatan atlet, power, dan kecepatan. Sementara sebelumnya hanya persiapan umum, yakni daya tahan atlet dan latihan dasar.
Pada pelatnas atletik, setiap tiga bulan sekali akan ada tes fisik dan prestasi untuk evalusi.
"Mereka memang belum diukur kekuatannya, tetapi dengan berlatih disiplin dan serius saya yakin kondisi atlet makin baik," kata Slamet Widodo.
Soal peralatan selama pelatnas, Slamet Widodo mengatakan peralatan penunjang memang belum lengkap dan para atlet masih menggunakan alat-alat lama. Jika peralatan baru sudah datang, para atlet akan lebih bersemangat lagi dalam berlatih.
"Para atlet ini setelah memasuki latihan khusus, mereka akan mengikuti persiapan khusus pra-kompetisi dan dilanjutkan kompetisi," katanya.
Abdul Halim Dalimunte (32), atlet nasional Indonesia nomor lari, mengatakan bahwa selama mengikuti pelatnas di Solo, semuanya sudah terjamin seperti penginapan dan menu makanannya.
"Saya siap untuk bersaing menjadi orang nomor satu lari tercepat di Asia," kata Abdul Halim Dalimunte, peraih medali emas di nomor 100 meter dan 200 meter T47 ASEAN Para Games 2017 Malaysia.
Menurut dia, dirinya harus banyak bekerja keras dan berlatih sebelum mengikuti Asia Para Games tahun ini. Ia akan diturunkan di nomor lari 100 meter dan 200 meter, juga di 4x400 meter T47 putra.