Solo, ANTARA JATENG - Perusahaan aplikasi pembayaran Paypro mendukung program gerakan nasional nontunai (GNNT) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
"Melalui aplikasi ini kami memudahkan masyarakat melakukan pembayaran nontunai untuk kebutuhan apapun," kata Chief Marketing Officer Paypro Adelheid Helena Bokau di Solo, Rabu.
Ia mengatakan sebagai tahap awal, Paypro menyasar pada transportasi massal salah satunya bajaj di Jakarta.
"Jadi tujuan kami adalah membantu masyarakat yang merupakan `unbankable market` bisa menggunakan transaksi nontunai ini," katanya.
Menurut dia, bukan hal yang mudah untuk mengenalkan aplikasi dan menerapkan transaksi nontunai kepada masyarakat maupun pengemudi bajaj. Meski demikian, melalui tahapan edukasi saat ini sudah lebih dari 800 bajaj di Jakarta yang menggunakan aplikasi tersebut.
Melihat keberhasilan tersebut, pihaknya ingin menerapkan konsep serupa di kota lain salah satunya Kota Solo.
"Sasarannya kalau di Solo tidak fokus di transportasi umum, kami juga ingin menyasar pelaku usaha kecil. Belum lama ini kami sudah melakukan sosialisasi kepada para mahasiswa Universitas Sebelas Maret," katanya.
Adelheid mengatakan mahasiswa merupakan pasar yang cukup potensial mengingat saat ini banyak dari mereka yang mulai merintis usaha berbasis aplikasi dalam internet.
Sementara itu mengenai total transaksi, dikatakannya, saat ini sudah mencapai Rp180.000.000.000/bulan dengan 7.000.000 pengguna aplikasi Paypro.
"Harapan kami angka ini dapat terus meningkat seiring dengan upaya edukasi dan sosialisasi yang kami lakukan kepada masyarakat," katanya.