Maknai Sumpah Pemuda dengan Peduli Lingkungan
Purwokerto, ANTARA JATENG - Ratusan pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan peduli terhadap lingkungan dan pohon di sekitar mereka.
Selain mengucapkan Sumpah Pemuda, dalam kegiatan yang digelar di halaman SMPN 9 Purwokerto, Sabtu itu, seluruh pelajar juga mengucapkan "Janji Peduli Lingkungan".
Mereka mengucapkan janji untuk berusaha mencegah segala bentuk perusakan lingkungan, siap sedia merawat lingkungan alam, senantiasa menjaga lingkungan alam, dan meningkatkan penghijauan serta melestarikan alam.
Peringatan Sumpah Pemuda itu juga diisi dengan teatrikal yang menggambarkan dampak penebangan pohon secara ilegal yang ditindaklanjuti dengan aksi pelestarian alam.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan "Janji Peduli Lingkungan" oleh seluruh siswa dan guru pada kain panjang berwarna putih, serta diakhiri dengan membungkus pepohonan di sekitar sekolah menggunakan kain.
Saat ditemui wartawan, Kepala SMPN 9 Purwokerto Ibnu Tavip Martapa mengatakan Sumpah Pemuda yang dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 mempunyai makna mempersatukan pemuda-pemuda di Indonesia.
"SMPN 9 Purwokerto melaksanakan kegiatan penyelamatan lingkungan hidup sesuai dengan status sekolah sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional. Kami ingin melestarikan, merawat, menanam tumbuhan yang ada di SMPN 9 sehingga apabila seluruh sekolah mampu dan mau melakukan seperti SMPN 9, Insya Allah sekolah di seluruh Indonesia bisa menjadi hijau, tertata, rapi, dan berkecukupan bagi lingkungan yang lebih baik," katanya.
Dia mengharapkan kegiatan yang diselenggarakan SMPN 9 Purwokerto dapat dicontoh oleh seluruh sekolah di Indonesia sehingga kegiatan itu tidak hanya untuk SMPN 9 Purwokerto.
Salah seorang siswa SMPN 9 Purwokerto Kelas IX H, Nadila Aleida, mengaku siap meneruskan cita-cita para pahlawan bangsa, salah satunya dengan lebih giat belajar.
Terkait dengan bentuk kepedulian lingkungan, dia mengatakan hal itu dapat ditunjukkan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
"Di sekolah ada bank sampah. Kami juga ikut menanam pohon di sini," katanya.
Dia mengatakan sekolah akan memberi sanksi jika ada siswa yang membuah sampah sembarangan.
Ia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Banyumas ikut melestarikan lingkungan dan mendukung sekolah-sekolah lain agar bisa menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional.
Selain mengucapkan Sumpah Pemuda, dalam kegiatan yang digelar di halaman SMPN 9 Purwokerto, Sabtu itu, seluruh pelajar juga mengucapkan "Janji Peduli Lingkungan".
Mereka mengucapkan janji untuk berusaha mencegah segala bentuk perusakan lingkungan, siap sedia merawat lingkungan alam, senantiasa menjaga lingkungan alam, dan meningkatkan penghijauan serta melestarikan alam.
Peringatan Sumpah Pemuda itu juga diisi dengan teatrikal yang menggambarkan dampak penebangan pohon secara ilegal yang ditindaklanjuti dengan aksi pelestarian alam.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan "Janji Peduli Lingkungan" oleh seluruh siswa dan guru pada kain panjang berwarna putih, serta diakhiri dengan membungkus pepohonan di sekitar sekolah menggunakan kain.
Saat ditemui wartawan, Kepala SMPN 9 Purwokerto Ibnu Tavip Martapa mengatakan Sumpah Pemuda yang dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 mempunyai makna mempersatukan pemuda-pemuda di Indonesia.
"SMPN 9 Purwokerto melaksanakan kegiatan penyelamatan lingkungan hidup sesuai dengan status sekolah sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional. Kami ingin melestarikan, merawat, menanam tumbuhan yang ada di SMPN 9 sehingga apabila seluruh sekolah mampu dan mau melakukan seperti SMPN 9, Insya Allah sekolah di seluruh Indonesia bisa menjadi hijau, tertata, rapi, dan berkecukupan bagi lingkungan yang lebih baik," katanya.
Dia mengharapkan kegiatan yang diselenggarakan SMPN 9 Purwokerto dapat dicontoh oleh seluruh sekolah di Indonesia sehingga kegiatan itu tidak hanya untuk SMPN 9 Purwokerto.
Salah seorang siswa SMPN 9 Purwokerto Kelas IX H, Nadila Aleida, mengaku siap meneruskan cita-cita para pahlawan bangsa, salah satunya dengan lebih giat belajar.
Terkait dengan bentuk kepedulian lingkungan, dia mengatakan hal itu dapat ditunjukkan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
"Di sekolah ada bank sampah. Kami juga ikut menanam pohon di sini," katanya.
Dia mengatakan sekolah akan memberi sanksi jika ada siswa yang membuah sampah sembarangan.
Ia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Banyumas ikut melestarikan lingkungan dan mendukung sekolah-sekolah lain agar bisa menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional.