Niko Gandeng Slank Ekspansi Pangsa Speaker Aktif
Semarang, ANTARA JATENG - PT Niko Elektronik Indonesia, produsen peralatan rumah tangga dan elektronik menggandeng band papan atas Indonesia, Slank, sebagai duta merek perusahaan itu untuk mengekspansi pangsa pasar speaker aktif di Indonesia.
"Kami sudah 15 tahun ini menghadirkan beragam produk elektronik dan alat rumah tangga untuk masyarakat," kata Managing Director PT Niko Elektronik Indonesia Siswo Handoyo, saat peluncuran tiga speaker aktif produk terbarunya di Semarang, Minggu.
Ketiga produk speaker aktif itu, terdiri atas tipe Atomic 35 watt, Dynamite 55 watt, dan yang terbesar Cannon 105 watt yang dilengkapi beragam fitur mengusung teknologi baru, utamanya dentuman suara bass yang nendang dan bergoyang.
Tiga produk speaker aktif itu dipasarkan dengan menggandeng Slank sebagai duta merek untuk memastikan produk yang diluncurkannya sudah teruji kualitasnya dengan harga yang lebih terjangkau.
"Harganya ramah di dompet, mulai Rp300-600 ribuan untuk ketiga tipe speaker aktif itu. Produk boleh murah, tetapi kami pastikan tidak murahan. Buktinya, kami berani menggandeng Slank. Kualitas dulu, baru berbicara harga," promosinya.
Siswo memastikan pangsa produk speaker aktif masih terbuka lebar, khususnya untuk anak-anak muda seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, seperti kian banyaknya fitur gratis di dunia maya yang bisa dimanfaatkan anak muda menunjukkan bakatnya.
"Sekarang ini, banyak bermunculan `youtuber`, dan sebagainya. Ajang-ajang pencarian bakat juga terus bermunculan. Ini kaitannya dengan `consumer behaviour` (perilaku konsumen). Anak-anak muda menjadi pionir utamanya," katanya.
Meski demikian, Siswo mengatakan pasar tradisional Niko berupa produk elektronik rumah tangga, seperti kipas angin, kompor tetap dijaga karena menjadi "jantung" pabrikan itu dan sudah mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Apalagi, kata dia, kepercayaan masyarakat terhadap produk elektronik Niko selama 15 tahun membuat pabrikan yang berpusat di Semarang itu tak mungkin main-main soal kualitas, termasuk pertimbangannya menggandeng band sekelas Slank.
Saat ini, Niko telah memiliki kantor layanan penjualan di 24 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan telah melakukan ekspor produk elektroniknya ke negara ASEAN dan Timur Tengah.
Kaka Slank pada kesempatan itu mengakui selama ini Slank menginginkan adanya suatu pegangan yang menjadi instrumen untuk mengangkat produk Indonesia yang membuatnya bertemu Niko dengan produk-produk Indonesia yang menjadi andalannya.
"Ketemu dengan `speaker aktif` ini yang kebetulan dekat kehidupan Slank, yakni `sound`, musik. Kenapa kami mau jadi `brand ambassador?" Ya, pertama buatan Indonesia. Kemudian, di rumah juga udah nyobain. Kenceng, men!" katanya.
Dengan kualitas dan spesifikasi yang sudah disesuaikan dengan musik Slank, yakni rock, pemilik nama lengkap Akhadi Wira Satriaji itu mengungkapkan Slank "pede" menjadi duta merek tiga produk speaker aktif terbaru Niko.
Bimbim Slank menambahkan, speaker aktif yang menjagokan bass sangat dibutuhkan anak-anak muda di era sekarang ini untuk semakin eksis berkreasi, sama halnya dengan zaman dulu ketika eranya masih "tape" dengan dominasi treble.
"Kebetulan, gue emang enggak suka dengerin musik pakai `earphone` apa `headset`. Dengerin musik, ya, sharing rame-rame. Di warung tuh ditaruh speaker aktif yang bisa didengerin, dinikmati bareng," kata pemilik nama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi itu.
Turut hadir dalam peluncuran produk terbaru Niko itu, President Director PT Niko Elektronik Indonesia Sri Suryati Joso dan President Commissioner PT Niko Siek Siang Yong, dan jajaran distributor yang sekaligus bakal menyaksikan penampilan Slank.
"Kami sudah 15 tahun ini menghadirkan beragam produk elektronik dan alat rumah tangga untuk masyarakat," kata Managing Director PT Niko Elektronik Indonesia Siswo Handoyo, saat peluncuran tiga speaker aktif produk terbarunya di Semarang, Minggu.
Ketiga produk speaker aktif itu, terdiri atas tipe Atomic 35 watt, Dynamite 55 watt, dan yang terbesar Cannon 105 watt yang dilengkapi beragam fitur mengusung teknologi baru, utamanya dentuman suara bass yang nendang dan bergoyang.
Tiga produk speaker aktif itu dipasarkan dengan menggandeng Slank sebagai duta merek untuk memastikan produk yang diluncurkannya sudah teruji kualitasnya dengan harga yang lebih terjangkau.
"Harganya ramah di dompet, mulai Rp300-600 ribuan untuk ketiga tipe speaker aktif itu. Produk boleh murah, tetapi kami pastikan tidak murahan. Buktinya, kami berani menggandeng Slank. Kualitas dulu, baru berbicara harga," promosinya.
Siswo memastikan pangsa produk speaker aktif masih terbuka lebar, khususnya untuk anak-anak muda seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, seperti kian banyaknya fitur gratis di dunia maya yang bisa dimanfaatkan anak muda menunjukkan bakatnya.
"Sekarang ini, banyak bermunculan `youtuber`, dan sebagainya. Ajang-ajang pencarian bakat juga terus bermunculan. Ini kaitannya dengan `consumer behaviour` (perilaku konsumen). Anak-anak muda menjadi pionir utamanya," katanya.
Meski demikian, Siswo mengatakan pasar tradisional Niko berupa produk elektronik rumah tangga, seperti kipas angin, kompor tetap dijaga karena menjadi "jantung" pabrikan itu dan sudah mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Apalagi, kata dia, kepercayaan masyarakat terhadap produk elektronik Niko selama 15 tahun membuat pabrikan yang berpusat di Semarang itu tak mungkin main-main soal kualitas, termasuk pertimbangannya menggandeng band sekelas Slank.
Saat ini, Niko telah memiliki kantor layanan penjualan di 24 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan telah melakukan ekspor produk elektroniknya ke negara ASEAN dan Timur Tengah.
Kaka Slank pada kesempatan itu mengakui selama ini Slank menginginkan adanya suatu pegangan yang menjadi instrumen untuk mengangkat produk Indonesia yang membuatnya bertemu Niko dengan produk-produk Indonesia yang menjadi andalannya.
"Ketemu dengan `speaker aktif` ini yang kebetulan dekat kehidupan Slank, yakni `sound`, musik. Kenapa kami mau jadi `brand ambassador?" Ya, pertama buatan Indonesia. Kemudian, di rumah juga udah nyobain. Kenceng, men!" katanya.
Dengan kualitas dan spesifikasi yang sudah disesuaikan dengan musik Slank, yakni rock, pemilik nama lengkap Akhadi Wira Satriaji itu mengungkapkan Slank "pede" menjadi duta merek tiga produk speaker aktif terbaru Niko.
Bimbim Slank menambahkan, speaker aktif yang menjagokan bass sangat dibutuhkan anak-anak muda di era sekarang ini untuk semakin eksis berkreasi, sama halnya dengan zaman dulu ketika eranya masih "tape" dengan dominasi treble.
"Kebetulan, gue emang enggak suka dengerin musik pakai `earphone` apa `headset`. Dengerin musik, ya, sharing rame-rame. Di warung tuh ditaruh speaker aktif yang bisa didengerin, dinikmati bareng," kata pemilik nama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi itu.
Turut hadir dalam peluncuran produk terbaru Niko itu, President Director PT Niko Elektronik Indonesia Sri Suryati Joso dan President Commissioner PT Niko Siek Siang Yong, dan jajaran distributor yang sekaligus bakal menyaksikan penampilan Slank.