Jakarta, ANTARA JATENG - Nissan Motor Co mengumumkan kesepakatan penjualan bisnis baterai listrik beserta fasilitas produksinya ke grup pengelola investasi privat, GSR Capital, sebagaiman disampaikan lewat laman resmi mereka, Selasa.
Kesepakatan itu meliputi perusahaan subsider Nissan di bidang baterai listrik, Automotive Energy Suppy Corporation (AESC), serta operasional dua fasilitas produksi di Smyrna, Tennesse, Amerika Serikat, yang sebelumnya dimiliki oleh Nissan North America Inc. dan di Sunderland, Inggris, yang sebelumnya dimiliki Nissan Motor Manufacturing Inggris.
Selain itu GSR juga mengambil hak kepemilikan atas fasilitas litbang dan produksi baterai Nissan di Jepang yang tersebar di Oppama, Atsugi dan Zama.
"Ini solusi terbaik bagi AESC dan Nissan. Kesepakatan ini memberikan kesempatan bagi AESC untuk memanfaatkan jaringan luas yang dimiliki GSR beserta penanaman modal proaktif mereka untuk meningkatkan daya saing serta target pasar," kata Presiden sekaligus CEO Nissan.
"Lebih jauh lagi, ini juga akan terus meningkatkan daya saing mobil-mobil listrik Nissan. AESC akan tetap menjadi rekanan penting Nissan, mengingat kami terus menekankan fokus dalam merancang dan memproduksi mobil-mobil listrik pemimpin pasar," ujarnya menambahkan.
Bos GSR Capita, Sonny Wu, menilai akuisisi yang dilakukannya terhadap AESC menjadi langkah penting bagi pihaknya agar terlibat dalam rantai produksi kendaraan berbahan bakar anyar.
"Kami berencana untuk terus berinvestasi terhadap litbang, memperluas kapasitas produksi yang ada di AS, Inggris dan Jepang, serta membangun pabrik baru di China dan Eropa, agar bisa memberikan layanan lebih baik bagi pelanggan di seluruh dunia," kata Wu.
Pelepasan bisnis AESC oleh Nissan kepada GSR sejauh ini masih melindungi kepastian kerja bagi pegawai seluruh pabrik yang dialih kelola, sementara pusat bisnis dan litbang akan tetap berada di Jepang.