Beijing, ANTARA JATENG - Satelit komunikasi Zhongxing-9A telah memasuki orbit presetnya setelah dua minggu diluncurkan sejak 19 Juni 2017.
Kinerja abnormal diidentifikasi selama fase ketiga peluncuran roket pendorong Long March-3B, yang gagal mengantarkan satelit Zhongxing-9A sesuai rencana.
Satelit tersebut menyalurkan 10 orbit penyesuaian dan mencapai orbit yang telah ditetapkan pada Rabu (5/7), yakni tepat di 101,4 derajat Bujur Timur (BT) di atas khatulistiwa, demikian disampaikan Korporasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Antariksa China (China Aerospace Science and Technology Corporation/CASC).
CASC mencatat sistem satelit beroperasi dan transponder aktif saat ini, kemudian akan dilakukan serangkaian tes.
Zhongxing-9A adalah satelit buatan China pertama untuk siaran radio dan televisi untuk siaran langsung digital (digital live).
Anomali yang terjadi di Long March-3B, menurut CASC, ditemukan pada bagian pendorong pembawa roket, bagian dari mesin kontrol, selama fase meluncur ketiga.
Roket Long March buatan China pertama kali diperkenalkan kepada publik dunia pada 1996, yang dapat berfungsi sebagai roket peluncur peluru kendali dan pendorong satelit ke orbit antariksa.
Tim roket juga telah menyelesaikan analisis teknologi menyeluruh dan pemeriksaan yang diperluas, demikian laporan kantor berita Xinhua China.