Washington, ANTARA JATENG - Padi, salah satu makanan pokok yang menopang kehidupan lebih dari separuh penduduk dunia, pertama kali dibudidayakan di China sekitar 10.000 tahun lalu menurut hasil studi yang dipublikasikan Senin (29/5).
"Umur sebegitu untuk awal penanaman dan budidaya padi selaras dengan awal paralel pertanian di daerah-daerah lain di dunia selama periode perubahan lingkungan besar ketika Pleistosen bertransisi menuju Holosen," kata Lu Houyuan, profesor dari Institut Geologi dan Geofisika di Akademi Ilmu Pengetahuan China yang memimpin studi itu.
Riset yang hasilnya dipublikasikan di U.S. Proceedings of the National Academy of Sciences itu dilakukan bekerja sama dengan Institut Relik dan Arkeologi Provinsi Zhejiang dan Institut Riset Ilmu Geografi dan Sumber Daya Alam di Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai asal dan pembudidayaan padi telah memunculkan banyak debat dalam dekade terakhir.
Sisa-sisa fosil padi sebelumnya ditemukan di situs Shangshan di Yangtze Bawah, China, dan dikenali sebagai sampel penanaman padi paling awal.
Namun demikian usia fosil padi yang diperoleh dari perunutan radiokarbon materi organik pada pecahan tembikar, yang mungkin tercemar dengan sumber-sumber karbon yang lebih tua, kata Lu sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Untuk mengetahui usia lebih akurat dari fitolit--silika yang diproduksi oleh tumbuhan--, para peneliti mengembangkan cara baru untuk mengisolasi fitolit padi dari sumber-sumber karbon, seperti tanah liat dan karbonat, dan mencari tahu usia sampel langsung menggunakan perunutan radiokarbon.
Ternyata, fitolit yang diambil dari tahap awal situs Shangshan usianya sekitar 9.400 tahun.
Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa hampir 36 persen fitolit padi di Shangshan memiliki lebih dari sembilan skala-ikan dekorasi, lebih sedikit ketimbang hampir 67 persen yang ada pada padi yang dibudidayakan pada masa modern, namun lebih besar dari hampir 17 persen yang ditemukan pada padi liar modern.
Itu berarti domestikasi padi mungkin sudah bermula di Shangshan sekitar 10.000 tahun lalu selama masa awal Holosen, ketika memperhitungkan jarak antara sampel-sampel fitolit dan dasar terendah strata pertanian di situs juga laju budidaya padi yang lambat, kata Lu.
Masa itu bertepatan dengan budidaya gandum di Timur Jauh dan jagung di Amerika Selatan, keduanya juga diyakini terjadi sekitar 10.000 tahun lalu, ketika iklim global mengalami perubahan dramatis dari glasial dingin menjadi interglasial hangat menurut warta kantor berita Xinhua.