Semarang, ANTARA JATENG - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah berharap nelayan menekuni budi daya ikan air tawar agar tetap memperoleh pemasukan di luar hasil tangkapan ikan laut.
"Kondisi yang masih seperti ini sangat memengaruhi nelayan kecil, berbahaya jika tetap melaut," kata Wakil Ketua HNSI Jawa Tengah Ali Mulyono di Semarang, Senin.
Oleh karena itu, untuk mengisi waktu para nelayan diharapkan bisa membudidayakan ikan air tawar seperti lele, yang mulai dilakukan oleh sejumlah nelayan di Kabupaten Kendal.
"Mereka memilih budi daya ikan lele karena selain lebih mudah juga modalnya tidak terlalu besar. Biasanya mereka menggunakan sistem terpal, jadi tidak perlu membuat kolam," katanya.
Meski demikian, para nelayan harus lebih bersabar mengingat hasil budi daya tidak dapat langsung dirasakan karena harus menunggu waktu 3-4 bulan untuk bisa dipanen.
"Berbeda dengan hasil tangkapan ikan, hasilnya bisa langsung diperoleh saat itu juga. Meski demikian langkah ini perlu dilakukan untuk mengisi waktu luang para nelayan sambil menunggu gelombang air laut mereda," katanya.
Mengenai kondisi cuaca, ia mengatakan seharusnya pada beberapa bulan terakhir ini gelombang air laut mulai tenang seiring dengan memasukinya musim kemarau, namun karena masih cukup tingginya intensitas hujan di beberapa daerah berdampak pada sulitnya nelayan untuk melaut.
"Kalaupun nelayan bisa melaut, mereka akan kesulitan membentangkan jaring karena gelombangnya cukup tinggi. Oleh karena itu, daripada dipaksakan melaut beberapa dari nelayan lebih memilih untuk tidak melaut dan memanfaatkan waktu memperbaiki jaring," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan langkah budi daya ikan air tawar lebih baik dilakukan daripada harus menunggu uluran tangan pemerintah.
"Kondisi seperti ini kan terjadi setiap tahun, kalau terus-terusan menunggu bantuan dari pemerintah nelayan tidak bisa mandiri," katanya.
Berita Terkait
Mentan serahkan bantuan 10 ribu pompa air untuk petani Jateng
Selasa, 23 April 2024 12:20 Wib
Pemkot Semarang akan membuat rencana program drainase atasi banjir
Minggu, 21 April 2024 6:11 Wib
Mandi air panas Pancuran 13 di objek wisata Guci
Jumat, 12 April 2024 21:05 Wib
Polresta Banyumas imbau pengelola objek wisata air miliki SOP keselamatan
Kamis, 11 April 2024 15:03 Wib
Polres Kudus siagakan personel jaga objek wisata air
Rabu, 10 April 2024 20:17 Wib
Jalur Pantura Sayung Demak terkena rob
Selasa, 9 April 2024 4:50 Wib
Dua desa di Demak masih tergenang banjir
Rabu, 3 April 2024 22:25 Wib
Perumda Air Minum Batang raih penghargaan Diamond Perpamsi Award
Jumat, 29 Maret 2024 21:10 Wib