Wonosobo, Antara Jateng - Masyarakat Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah didorong untuk menanam pohon dan membuat biopori secara mandiri untuk menyelamatkan mata air.
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo di Wonosobo, Rabu, mengatakan Kabupaten Wonosobo merupakan daerah penyangga ketersediaan air bagi daerah sekitar.
"Paling tidak ada enam kabupaten tetangga, yaitu Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo yang sangat bergantung pada Wonosobo dalam hal ketersediaan sumber daya air," ucapnya.
Ia mengatakan hal tersebut usai memimpin acara penanaman 3.000 pohon dan membuat biopori untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) di Desa Batursari, Kecamatan Sapuran.
Ia meminta masyarakat untuk lebih giat lagi menanam pohon di lingkungan sekitarnya. Pihaknya juga mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kabupaten Wonosobo bersama elemen masyarakat tidak pernah surut menyuarakan pentingnya menanam.
"Hingga 15 November 2016 tidak kurang dari 1,4 juta pohon sudah ditanam di Wonosobo dan ke depan saya harapkan bisa terus meningkat," tuturnya.
Ia menyebutkan jumlah penanaman tertinggi berdasarkan wilayah, Kecamatan Sapuran paling banyak sekitar 486.000 tanaman keras, kemudian Sukoharjo 143.571 batang, dan Kecamatan Watumalang mencapai 123.231 batang.
Ia menuturkan pembuatan sumur resapan dan biopori secara teknis sangat sederhana. Pembuatan sumur resapan maupun biopori di lingkungan permukiman akan banyak memberikan manfaat, karena selain sebagai penangkap air, biopori juga dapat difungsikan sebagai pengolah sampah organik untuk kompos.
"Saya berharap agar hal ini secepatnya ditindaklanjuti di masing-masing wilayah Kabupaten Wonosobo, karena selain air limpasan hujan tidak terbuang percuma, sumur resapan dan biopori juga menjadi langkah strategis penanggulangan potensi banjir," imbuhnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Muawal Soleh mengatakan peringatan HMPI dan BMN 2016 mengangkat tema menyelamatkan mata air.
"Jumlah mata air di Kabupaten Wonosobo, sesuai data kami saat ini mencapai 1.746 titik dan hal ini selayaknya memang harus dijaga bersama," tambahnya.
Ia mengatakan Wonosobo sebagai daerah hulu empat sungai besar, yaitu Serayu, Luk Ulo, Bogowonto, dan Tulis, penting untuk menjaga daya tangkap air.
Oleh karena itu, katanya dalam puncak peringatan HMPI dan BMN ini juga menggelar peragaan membuat biopori secara mandiri.
"Kami juga mengajak semua elemen masyarakat, mulai dari TNI, Polri, pelajar, tokoh masyarakat maupun para penggiat lingkungan hidup untuk terus menanam di setiap jengkal tanah di Wonosobo demi lestarinya mata air serta terjaganya ekosistem lingkungan," katanya.