Pesawat Tenaga Surya Lanjutkan Perjalanan Keliling Dunia dari California
Los Angeles, Antara Jateng - Pesawat bertenaga surya yang sedang berusaha mengelilingi dunia mulai melanjutkan perjalanan bersejarahnya pada Senin (2/5), bertolak dari bagian utara California untuk terbang 16 jam menuju Arizona menurut tim proyek tersebut.
Pesawat eksperimental kurus berkursi tunggal yang disebut Solar Impulse 2 itu lepas landas setelah pukul 05.00 pagi waktu setempat dari San Francisco dalam penerbangan yang akan membawanya melalui Gurun Mojave sebelum dijadwalkan tiba di Phoenix sebelum pukul 21.30.
Penerbangan panjang dengan kecepatan jelajah seperti mobil tersebut, yang jika menggunakan pesawat biasa bisa ditempuh hanya dalam dua jam, membuat pilotnya sampai perlu latihan meditasi dan hipnosis agar bisa tetap terjaga selama berjam-jam.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, pengisi kokpit kecil pesawat dalam perjalanan itu adalah penerbang Swiss, Andre Borschberg, salah satu pendiri proyek.
Dia bersama rekan pilotnya Bertrand Piccard, yang juga dari Swiss, secara bergantian mengendalikan setiap segmen perjalanan yang mereka harapkan bisa menjadi penerbangan keliling dunia pertama pesawat bertenaga surya.
Penerbangan dari California ke Arizona menandai putaran kesepuluh perjalanan tersebut.
Borschberg menjadi pilot dalam penerbangan dari Jepang menuju Hawaii melalui Pasifik bulan Juli tahun lalu, di mana dia berada di udara selama hampir 118 jam, atau lima hari lima malam.
Penerbangan itu memecahkan rekor dunia penerbangan solo 76 jam tanpa henti yang dicetak tahun 2006 oleh mendiang petualang Amerika Steve Fossett dengan Virgin Atlantic Global Flyer.
Penerbangan tersebut juga mencetak rekor durasi dan jarak penerbangan pesawat bertenaga surya.
Meski demikian prestasi itu menjadi langkah mundur bagi tim Solar Impulse.
Baterai pesawat mengalami kerusakan parah dalam penerbangan dari Jepang sehingga membutuhkan perbaikan dan pengujian yang membuat pesawat berada di darat selama sembilan bulan di Hawaii.
Piccard menyelesaikan penerbangan menyeberangi trans-Pasifik bulan lalu, mencapai San Francisco setelah terbang hampir tiga hari, lebih dari tiga kali lebih lama dibandingkan dengan 18 jam yang ditempuh Amelia Earhart untuk terbang solo dari Hawaii ke California tahun 1930an.
Perbedaan besarnya adalah bahwa Solar Impulse terbang tanpa setetes bahan bakar pun.
Empat mesih dari pesawat yang digerakkan oleh baling-baling itu hanya menggunakan energi yang dikumpulkan oleh lebih dari 17.000 sel surya pada sayapnya.
Surplus energinya disimpan dalam empat baterai pada siang hari agar pesawat bisa terbang sepanjang malam, memungkinkannya tetap berada di atas sepanjang waktu dalam penerbangan jarak jauh ekstrem.
Pesawat serat karbon yang beratnya serupa dengan satu mobil keluarga namun memiliki lebar sayap melampaui Boeing 747 itu kemungkinan tidak akan mencetak rekor kecepatan atau ketinggian.
Pesawat tersebut naik perlahan hingga ketinggian 8.500 meter dan kecepatan jelajahnya berkisar 34 sampai 62 mil per jam atau 55 sampai 100 kilometer per jam.
Tim Swiss berharap bisa mengakhiri perjalanan kelilingnya di Abu Dhabi, tempatnya memulai perjalanan pada Maret 2015 sebagai bagian dari kampanye untuk menggalang dukungan bagi teknologi energi bersih.
Dalam pendahuluan perjalanan keliling dunianya, dua pria menyelesaikan penerbangan multi melintasi Amerika Serikat dengan versi lebih awal pesawat bertenaga surya pada 2013.
Pesawat eksperimental kurus berkursi tunggal yang disebut Solar Impulse 2 itu lepas landas setelah pukul 05.00 pagi waktu setempat dari San Francisco dalam penerbangan yang akan membawanya melalui Gurun Mojave sebelum dijadwalkan tiba di Phoenix sebelum pukul 21.30.
Penerbangan panjang dengan kecepatan jelajah seperti mobil tersebut, yang jika menggunakan pesawat biasa bisa ditempuh hanya dalam dua jam, membuat pilotnya sampai perlu latihan meditasi dan hipnosis agar bisa tetap terjaga selama berjam-jam.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, pengisi kokpit kecil pesawat dalam perjalanan itu adalah penerbang Swiss, Andre Borschberg, salah satu pendiri proyek.
Dia bersama rekan pilotnya Bertrand Piccard, yang juga dari Swiss, secara bergantian mengendalikan setiap segmen perjalanan yang mereka harapkan bisa menjadi penerbangan keliling dunia pertama pesawat bertenaga surya.
Penerbangan dari California ke Arizona menandai putaran kesepuluh perjalanan tersebut.
Borschberg menjadi pilot dalam penerbangan dari Jepang menuju Hawaii melalui Pasifik bulan Juli tahun lalu, di mana dia berada di udara selama hampir 118 jam, atau lima hari lima malam.
Penerbangan itu memecahkan rekor dunia penerbangan solo 76 jam tanpa henti yang dicetak tahun 2006 oleh mendiang petualang Amerika Steve Fossett dengan Virgin Atlantic Global Flyer.
Penerbangan tersebut juga mencetak rekor durasi dan jarak penerbangan pesawat bertenaga surya.
Meski demikian prestasi itu menjadi langkah mundur bagi tim Solar Impulse.
Baterai pesawat mengalami kerusakan parah dalam penerbangan dari Jepang sehingga membutuhkan perbaikan dan pengujian yang membuat pesawat berada di darat selama sembilan bulan di Hawaii.
Piccard menyelesaikan penerbangan menyeberangi trans-Pasifik bulan lalu, mencapai San Francisco setelah terbang hampir tiga hari, lebih dari tiga kali lebih lama dibandingkan dengan 18 jam yang ditempuh Amelia Earhart untuk terbang solo dari Hawaii ke California tahun 1930an.
Perbedaan besarnya adalah bahwa Solar Impulse terbang tanpa setetes bahan bakar pun.
Empat mesih dari pesawat yang digerakkan oleh baling-baling itu hanya menggunakan energi yang dikumpulkan oleh lebih dari 17.000 sel surya pada sayapnya.
Surplus energinya disimpan dalam empat baterai pada siang hari agar pesawat bisa terbang sepanjang malam, memungkinkannya tetap berada di atas sepanjang waktu dalam penerbangan jarak jauh ekstrem.
Pesawat serat karbon yang beratnya serupa dengan satu mobil keluarga namun memiliki lebar sayap melampaui Boeing 747 itu kemungkinan tidak akan mencetak rekor kecepatan atau ketinggian.
Pesawat tersebut naik perlahan hingga ketinggian 8.500 meter dan kecepatan jelajahnya berkisar 34 sampai 62 mil per jam atau 55 sampai 100 kilometer per jam.
Tim Swiss berharap bisa mengakhiri perjalanan kelilingnya di Abu Dhabi, tempatnya memulai perjalanan pada Maret 2015 sebagai bagian dari kampanye untuk menggalang dukungan bagi teknologi energi bersih.
Dalam pendahuluan perjalanan keliling dunianya, dua pria menyelesaikan penerbangan multi melintasi Amerika Serikat dengan versi lebih awal pesawat bertenaga surya pada 2013.